Negara-negara barat mengkhawatirkan pengerahan pasukan ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintah dan memasang rezim yang bersahabat dengan Kremlin.
Pasukan penyerang juga meningkatkan serangan mereka ke kota-kota lain, termasuk pelabuhan-pelabuhan strategis di Odesa dan Mariupol di selatan.
Hari ke-6 perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II ini membuat Rusia semakin dikucilkan dunia. Mereka harus menerima sanksi berat yang akan membuat kekacauan ekonomi di dalam negeri.
Rusia praktis terasing dalam pergaulan internasional, kecuali hanya berteman dengan beberapa negara seperti China, Belarusia dan Korea Utara.
Jumlah korban tewas secara keseluruhan dari pertempuran-pertempuran itu masih belum diketahui. Tetapi seorang pejabat senior intelijen Barat memperkirakan bahwa lebih dari 5.000 tentara Rusia telah ditangkap atau dibunuh.
Ukraina tidak memberikan perkiraan keseluruhan tentang kerugian yang dialami pasukan mereka.
Baca Juga: Protes Invasi Rusia ke Ukraina, Pelatih Lokomotiv Moskow Mengundurkan Diri
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan telah melihat peningkatan serangan udara dan artileri Rusia di daerah perkotaan berpenduduk selama dua hari terakhir.
Dikatakan juga tiga kota, yaitu Kharkiv, Kherson dan Mariupol, telah dikepung oleh pasukan Rusia.
Banyak pakar militer khawatir bahwa Rusia mungkin mengubah taktik. Strategi Moskow di Chechnya dan Suriah adalah menggunakan artileri dan pemboman udara untuk menghancurkan kota-kota dan menghancurkan tekad para pejuang.
Seperti dikutip dari The Associated Press, serangan di Freedom Square, yang merupakan alun-alun terbesar Ukraina yang berada di kota Kharkiv, merupakan serangan untuk menghancurkan semangat juang Ukraina, karena tempat ini merupakan inti kehidupan masyarakat di kota.
Serangan ini merupakan bukti nyata bahwa invasi Rusia tidak hanya ditujukan pada sasaran militer saja, tetapi juga semakin meluas ke wilayah masyarakat sipil.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.