MOSKOW, KOMPAS.TV- Seluruh mesin ATM di Rusia diserbu warga setempat, setelah negara itu dijatuhi banyak sanksi ekonomi. Masyarakat takut bank akan membatasi penarikan tunai atau perbankan akan menghentikan layanan kartu kredit sepenuhnya.
Mengutip dari Bloomberg, antrean panjang terjadi di seluruh mesin ATM sejak Minggu (27/2/2022). Warga Rusia juga mencoba menukar rubel dengan mata uang asing. Namun mata uang asing atau valas sudah habis.
“Saya sudah mengantre selama satu jam, tetapi mata uang asing hilang di mana-mana, hanya rubel,” kata Vladimir yang merupakan warga Moskow, Selasa (1/3).
Baca Juga: Rusia Dijatuhi Banyak Sanksi, Bank Sentral Rusia Naikkan Suku Bunga Acuan 20 Persen
Warga Moskow lainnya mengatakan, orang-orang berlari menuju ATM agar mendapat antrean depan dan tidak kehabisan uang tunai.
“Beberapa beruntung, yang lain tidak begitu banyak,” ujar warga yang tak main disebutkan namanya.
Analis pasar senior di OANDA yang berbasis di Asia mengatakan, Rusia akan diterpa inflasi besar-besaran dalam waktu dekat.
Baca Juga: Nilai Tukar Rubel Rusia Terhadap Dollar AS Jatuh ke Level Terendah
"Kekacauan bank telah dimulai di Rusia selama akhir pekan dan inflasi akan segera melonjak secara besar-besaran, dan sistem perbankan Rusia kemungkinan akan bermasalah," ucapnya.
Bank Sentral Rusia telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 20 persen, dari sebelumnya 9,5 persen. Hal itu dilakukan untuk menopang rubel dan mencegah keruntuhan total sistem keuangan. Otoritas terkait juga menghentikan perdagangan di Bursa Efek Moskow pada Senin (28/2).
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.