MOSKOW, KOMPAS.TV- Bank Sentral Rusia melakukan langkah darurat untuk menyelamatkan perekonomian Rusia akibat invasi yang dilakukan Putin ke Ukraina.
Bank Sentral Rusia akhirnya menaikkan suku bunga acuannya menjadi 20 persen dari sebelumnya 9,5 persen.
"Kondisi eksternal untuk ekonomi Rusia telah berubah secara drastis," kata Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina dikutip dari Antara (28/2/2022).
"Kenaikan suku bunga utama akan memastikan kenaikan suku bunga deposito ke tingkat yang diperlukan untuk mengimbangi peningkatan depresiasi dan risiko inflasi. Ini diperlukan untuk mendukung stabilitas keuangan dan harga serta melindungi tabungan warga dari depresiasi," jelasnya.
Baca Juga: Elon Musk dan Mark Zuckerberg Bantu Ukraina Blokir Akses Digital Rusia
Pihak Bank Sentral juga meminta kepada perusahaan fokus bisnisnya pada ekspor, untuk menjual mata uang asing yang mereka miliki.
Lantaran nilai tukar rubel terhadap dollar AS kini anjlok ke level terendahnya dalam beberapa tahun.
Bersama Kementerian Keuangan Rusia, bank Sentral memerintahkan perusahaan-perusahaan pengekspor Rusia untuk menjual 80 persen dari pendapatan mata uang asing mereka di pasar.
Sebelumnya, Bank Sentral Rusia juga sudah melakukan langkah penyelamatan.
Diantaranya adalah melanjutkan pembelian emas di pasar domestik, meluncurkan lelang buyback emas tanpa batas, dan mengurangi pembatasan posisi mata uang asing terbuka bank.
Baca Juga: Nilai Tukar Rubel Rusia Terhadap Dollar AS Jatuh ke Level Terendah
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.