LONDON, KOMPAS.TV - Kelompok tentara bayaran dilaporkan turut diterjunkan Rusia untuk menginvasi Ukraina. Menurut laporan The Times, Senin (28/2/2022), Rusia mengirimkan lebih dari 400 tentara bayaran dengan misi membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Kelompok tentara bayaran itu adalah Wagner Group, berpengelaman tempur di berbagai medan konflik seperti Suriah, Libya, Mali, dan Republik Afrika Tengah.
Wagner Group sendiri diyakini dimiliki oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pebisnis Rusia yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin.
Sebelumnya, The New York Times telah melaporkan kelompok tentara bayaran Wagner telah tiba di wilayah separatis Donetsk dan Luhansk. Mereka tiba dengan pakaian sipil.
Menurut laporan The New York Times, tentara bayaran ini tiba dari Libya dan Suriah. Kemudian mereka mendarat di Krimea sebelum memasuki kawasan Donbass.
The Times menyebut kelompok Wagner ditugaskan Kremlin untuk membunuh Zelensky. Mereka dijanjikan hadiah berjumlah besar untuk misi ini.
Baca Juga: Militer Rusia Umumkan Koridor Aman Untuk Kendaraan Bagi Warga Sipil yang Ingin Tinggalkan Kiev
Informasi tentang misi pembunuhan itu dilaporkan diterima pemerintah Ukraina pada Sabtu (26/2) pagi waktu setempat. Setelah itu, pemerintah memberlakukan jam malam selama 36 jam di Kiev untuk “membersihkan unit penyabot Rusia”.
Isu sabotase pasukan Rusia telah beredar sejak awal invasi. Rusia diklaim menerjunkan pasukan yang menyamar dengan baju sipil atau tentara Ukraina untuk masuk ke kota.
Rusia sendiri diketahui juga menggunakan tentara bayaran ketika menganeksasi Krimea pada 2014 lalu.
Menurut laporan The New York Times, tujuan penerjunan tentara bayaran ke medan di Ukraina saat ini masih menjadi topik perdebatan.
Seorang pejabat Eropa yang berbicara ke media itu menyebut tentara bayaran digunakan untuk sabotase dan menggelar operasi bendera palsu agar terlihat seolah-olah militer Ukraina menyerang target sipil.
Akan tetapi, seorang pejabat lain menyebut kehadiran tentara bayaran ditujukan untuk melengkapi pasukan separatis. Tentara bayaran digunakan agar pasukan terlihat seperti “pejuang lokal”.
Pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina berlanjut hingga Senin (28/2). Hari ini, pasukan Rusia dilaporkan semakin mendesak ke Kiev.
Baca Juga: Rusia Klaim Telah Hancurkan 975 Infrastruktur Ukraina dan Tahan 471 Prajurit Ukraina!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.