MOSCOW, KOMPAS.TV — Kremlin mengumumkan delegasi Rusia telah tiba di kota Gomel, Belarusia untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Ukraina, seperti dilansir Associated Press, Minggu, (27/2/2022).
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, delegasi Rusia yang sudah tiba meliputi pejabat militer dan diplomat.
"Delegasi Rusia siap untuk pembicaraan, dan kami sekarang menunggu (delegasi) Ukraina," kata Peskov.
Dia mengatakan, delegasi tersebut termasuk perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan kementerian lain, termasuk staf kepresidenan Rusia, RIA Novosti melaporkan.
Tidak ada komentar langsung dari pejabat Ukraina, yang sebelumnya telah menyatakan kesiapan mereka untuk pembicaraan damai dengan Rusia tanpa mengajukan usulan tentang lokasi dan waktu perundingan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, negaranya siap untuk pembicaraan damai dengan Rusia tetapi tidak di Belarusia, yang merupakan tempat pijakan penyerbuan Rusia atas Ukraina selama tiga hari terakhir.
Berbicara dalam pesan video pada Minggu, Zelensky menyebut Warsawa, Bratislava, Istanbul, Budapest atau Baku sebagai tempat alternatif digelarnya perundingan.
Dia mengatakan lokasi lain juga memungkinkan tetapi menegaskan bahwa Ukraina tidak menerima lokasi perundingan pilihan Rusia yaitu Belarusia.
Baca Juga: Tentara Rusia Dilaporkan Sudah Masuk Kharkiv, Kota Terbesar Kedua Ukraina
Rusia menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2/2022), dan pasukannya telah mendekati ibu kota Kiev, serta membuat langkah maju yang signifikan di sepanjang pantai negara itu.
Kremlin terus menyampaikan pesan bahwa Rusia akan mengirim perwakilan ke ibu kota Belarusia, Minsk, untuk berbicara dengan Kiev, meskipun militernya terus melakukan serangan tanpa alasan di Ukraina.
Kremlin telah mengklaim sebelumnya bahwa pihak Ukraina telah membalas dengan proposal untuk bertemu di Warsawa dan kemudian memutuskan kontak.
Pejabat tinggi Ukraina dan Presiden Zelensky telah menyatakan kesediaan untuk berbicara damai dengan Rusia.
Sumber : Kompas TV/Associated Press/RIA Novosti
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.