MUNICH, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson mengeluarkan peringatan kepada sekutunya.
Ia menegaskan jika Barat membiarkan serangan Rusia ke Ukraina, maka akan berdampak ke seluruh dunia.
Selain itu, ia menegaskan, hal tersebut juga akan memberikan imbas yang merusak untuk Taiwan.
Hal itu diungkapkan Johnson, Sabtu (19/2/2022), saat Konferensi Keamanan Munich.
Baca Juga: Ukraina Dilanda Dua Ledakan Besar Tak Lama setelah Peringatan Ancaman Serangan Rusia
“Saat berbicara dengan Perdana Menteri Jepang dan Australia pekan ini, mereka membuat saya yakin kejutan ekonomi dan politik akan terasa hingga bagian terjauh dunia,” ujarnya dikutip New York Post.
Johnson mengatakan tak ada yang tahu apa yang telah direncanakan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Tetapi ia mengungkapkan pertanda yang muncul sangat suram dan itu sebabnya ia menegaskan barat dan sekutunya harus berdiri dengan kuat bersama.
“Jika Ukraina dalam bahaya, kejutannya akan bergema ke seluruh dunia. Gema itu juga akan terdengar hingga Asia Timur, akan terdengar ke Taiwan,” ujarnya.
“Hal itu akan membuat orang bisa berpendapat bahwa agresi bisa memberikan hasil, bahwa itu mungkin hal yang tepat untuk dilakukan,” tambahnya.
Ia pun menegaskan bahwa kondisi saat ini tak boleh diremehkan, mengingat apa yang mungkin dipertaruhkan.
Johnson mengatakan bahwa Inggris, Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) harus menyiapkan sanksi terberat dan terkuat jika Rusia menyerang Ukraina.
Baca Juga: Donetsk dan Luhansk yang pro Rusia di Ukraina Timur Mobilisasi Umum, Situasi Makin Genting
“Kami akan memberikan sanksi kepada individu dan perusahaan yang memiliki kepentingan strategis bagi Rusia, dan kami akan membuat mereka kesulitan meningkatkan finansial di pasar Ibu Kota London,” katanya.
“Jika Presiden Putin percaya bisa mendorong mundur NATO atau mengintimidasi NATO, ia akan menerima hasil yang berbeda,” lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden mengungkapkan Putin akan segera melakukan penyerangan ke Rusia dalam hitungan hari.
Intelijen AS juga mengabarkan bahwa Rusia telah menambah pasukannya di perbatasan Ukraina hingga 190.000 pasukan.
Sumber : New York Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.