MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menilai kondisi di perbatasan Ukraina di sebelah timur semakin memburuk.
Ia pun meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berunding dengan kelompok pemberontak yang didukung Rusia.
Komentar itu dikeluarkan Putin, Jumat (18/2/2022), setelah kelompok pemberontak di Donbas mengumumkan evakuasi massal masyarakat sipil ke Rusia.
Mereka melakukan hal itu setelah mengklaim bahwa Ukraina berniat melakukan serangan.
Baca Juga: Biden Yakin Putin Telah Memutuskan akan Serang Ukraina, Bakal Terjadi Beberapa Hari Lagi
Pihak Ukraina sendiri telah membantah tuduhan tersebut.
“Yang dibutuhkan oleh Kiev adalah duduk dalam meja perundingan dengan perwakilan dari Donbas dan menyetujui secara politik, militer dan ekonomi untuk melakukan langkah-langkah demi mengakhiri konflik,” kata Putin dikutip dari The Moscow Times.
“Sayangnya, saat ini kami melihat situasi di Donbas semakin memburuk,” tambahnya, saat memberikan pernyataan berdampingan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Putin pun menegaskan, ia telah berulangkali mengirim pesan kepada Kiev untuk menjalankan Penjanjian Minsk 2015.
Perjanjian itu merupakan kesepakatan gencatan senjata yang merupakan satu-satunya kerangka kerja untuk mengakhiri perang di Ukraina timur.
Kelompok pemberontak yang didukung Rusia telah mengontrol Luhansk dan Donetsk, sejak konflik dengan pemerintah Ukraina pada 2014 lalu.
Baca Juga: Dahsyatnya Badai Eunice yang Hantam Eropa, Tewaskan 8 Orang dan Rusak Atap Stadion Olimpiade Inggris
Putin sendiri secara reguler mengkritik kedekatan Ukraina dengan Barat sejak itu, berulang kali menuduh adanya diskriminasi terhadap warga yang berbicara bahasa Rusia di Ukraina.
Selain itu, ia juga mengkritik penutupan media pro-Rusia di salah satu negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Pada awal pekan ini, Putin mengklaim bahwa Kiev telah melakukan genosida di Donbas.
“Secara umum, di Ukraina terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang besar. Di level legislatif, adanya diskriminasi terhadap warga berbahasa Rusia telah dikonsolidasikan,” tuturnya.
Sumber : The Moscow Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.