STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Swedia merekomendasikan vaksin COVID-19 dosis keempat untuk warga lanjut usia yang berusia di atas 80 tahun yang tinggal di panti jompo atau di rumah, Senin (14/2/2022). Vaksin itu diberikan sekurang-kurangnya empat bulan setelah suntikan vaksin dosis ketiga.
Kepala ahli epidemiologi negara Skandinavia, Anders Tegnell, mengatakan dalam sebuah pernyataan dari Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, bahwa dosis keempat akan memperkuat perlindungan tubuh terhadap serangan penyakit parah.
Selama pandemi COVID-19, Swedia cukup menonjol di antara negara-negara Eropa lain, karena responsnya yang relatif lepas tangan. Negara tersebut tidak pernah melakukan lockdown atau menutup pusat bisnis.
Baca Juga: Swedia Deklarasikan Pandemi Covid-19 di Negaranya Berakhir, Timbulkan Ketakutan Ilmuwan
Seperti dikutip dari The Associated Press, kebijakan mereka mengandalkan tanggung jawab individu untuk mengendalikan infeksi.
Karena kebijakan ini, kematian akibat virus corona di Swedia relatif tinggi dibandingkan dengan dengan negara-negara Nordik lainnya. Namun demikian, jumlah kematian di Swedia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa yang menerapkan kebijakan lockdown.
Awal bulan ini di negara tetangga Swedia, yaitu Denmark menyatakan tengah mempertimbangkan untuk "menghentikan" program vaksinasi virus corona di negara itu pada musim semi mendatang. Mereka tidak menemukan alasan untuk memberikan vaksin booster kepada anak-anak atau dosis keempat kepada penduduk yang berisiko terkena COVID-19 yang parah.
Alasan Otoritas Kesehatan Denmark adalah bahwa gelombang infeksi ketiga di Denmark sudah berkurang, karena tingkat kekebalan dan vaksinasi alami yang signifikan dalam populasi mereka.
Baca Juga: Kebakaran di Laut Selama Seminggu, Kapal Jerman Berhasil Dievakuasi ke Swedia
Pada bulan Januari, pemerintah Denmark mengatakan menawarkan dosis vaksin keempat kepada orang dewasa yang lebih tua dan warga rentan lainnya, karena mereka khawatir tentang penyebaran cepat varian omicron dari virus corona. Namun demikian, dampak omicron yang lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya, tidak membuat sistem perawatan kesehatan mereka tertekan.
Pekan lalu, Swedia menghentikan pengujian skala luas untuk COVID-19 bahkan di antara orang-orang yang menunjukkan gejala infeksi.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.