WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina menyatakan tentang kemungkinan invasi Rusia dalam beberapa hari mendatang. Pasalnya, Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa Moskow telah menempatkan sekitar 130.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, Minggu (13/2/2022).
Presiden AS Joe Biden berbicara selama sekitar 50 menit pada hari Minggu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan memperbarui janji-janji Barat tentang sanksi ekonomi yang keras terhadap Moskow, jika terjadi "agresi Rusia lebih lanjut" terhadap Ukraina. Mereka sepakat untuk melakukan pencegahan dan diplomasi dalam krisis yang sedang terjadi.
Zelenskyy telah mendesak para pemimpin sipil dan militer Ukraina untuk mempersiapkan pertahanan. Selain itu dia juga meminta dan menerima aliran senjata dari AS dan negara-negara anggota NATO lainnya.
Baca Juga: Sejumlah Negara Minta Warganya Tinggalkan Ukraina, Kemlu: Kondisi 148 WNI Aman dan Sehat
Sebelumnya, pada minggu lalu Zelenskyy terlihat mengenakan pakaian militer dalam sebuah latihan dengan tank dan helikopter di dekat perbatasan Ukraina.
Meskipun demikian, masih banyak penduduk Ukraina yang merasa tidak percaya bahwa Rusia akan menyerang mereka. Di kota perbatasan Ukraina, Kalanchak, warga menyatakan ketidakpercayaan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan benar-benar mengirim pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina.
"Saya tidak percaya Rusia akan menyerang kami," kata Boris Cherepenko. "Saya punya teman di Sakhalin, di Krasnodar (Rusia). Saya tidak percaya."
Seperti dikutip dari The Associated Press, AS mengambil data dari intelijen, yang menyebutkan bahwa Rusia menargetkan akan menyerang pada Rabu.
“Kami tidak akan memberi Rusia kesempatan untuk melakukan kejutan di sini, untuk memunculkan sesuatu di Ukraina atau dunia,” kata Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional AS.
"Kami akan memastikan bahwa kami memberikan kepada dunia apa yang kami lihat setransparan dan sejelas mungkin," katanya.
Hingga saat ini, AS belum mengumumkan bukti yang mendasari kemungkinan tentang rencana penyerangan Rusia. Namun Rusia terlihat telah mengerahkan rudal, pasukan udara, angkatan laut dan operasi khusus, serta pasokan untuk melakukan invasi. Minggu ini, Rusia memindahkan enam kapal serbu amfibi ke Laut Hitam, yang akan menambah kemampuannya untuk mendarat di pantai.
Baca Juga: Khawatir Invasi Rusia, AS Evakuasi ‘Hampir Seluruh’ Staf Kedutaan dari Ukraina
"Kami memahami semua risiko, kami memahami bahwa ada risiko. Jika Anda, atau siapa pun, memiliki informasi tambahan mengenai invasi 100% Rusia mulai tanggal 16, harap teruskan informasi itu kepada kami,” ujar Zelenskyy.
Dalam hubungan telepon selama satu jam pada Sabtu dengan Putin, Biden mengatakan invasi ke Ukraina akan membuat penderitaan manusia yang luas. Biden juga menyampaikan bahwa negara-negara Barat berkomitmen pada diplomasi untuk mengakhiri krisis, tetapi sama-sama siap untuk skenario lain.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.