Pada Jumat (11/2), penasihat keamanan Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan menyebut laporan intelijen menunjukkan Rusia bisa menyerang “kapan saja” pekan ini.
“Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, kita sudah di ambang sebuah invasi yang bisa dimulai kapan saja jikalau Vladimir Putin memutuskan untuk memerintahkannya,” katanya.
Peringatan gencar AS disusul oleh keputusan sejumlah negara yang meminta warganya meninggalkan Ukraina dan menerbitkan peringatan bepergian ke wilayah itu.
Sejauh ini, sejumlah negara yang meminta warganya meninggalkan Ukraina termasuk AS, Inggris Raya, Jerman, Belanda, Italia, dan Estonia.
Baca Juga: Kremlin Tuding Amerika Serikat Terlalu Lebay Tentang Dugaan Rencana Invasi Rusia ke Ukraina
Rusia sendiri selalu membantah tuduhan invasi yang dilontarkan Barat. Presiden Vladimir Putin menyebut dugaan-dugaan Barat belakangan ini “spekulasi provokatif”.
Judha Nugraha memastikan bahwa RI siap mengevakuasi warganya apabila konflik terbuka benar-benar terjadi di Ukraina. Ia menyebut otoritas terkait telah menyiapkan rencana kontingensi bagi WNI.
“Permenlu No. 5 Tahun 2018 tentang Pelindungan WNI di Luar Negeri mewajibkan setiap Perwakilan RI untuk memiliki rencana kontijensi pelindungan WNI. Rencana kontijensi tersebut juga telah disusun dan dimutakhirkan untuk KBRI Kyiv mengantisipasi perkembangan terakhir,” katanya.
Menurut Judha, Kemlu telah berkoordinasi dengan KBRI Kyiv dan perwakilan RI di sekitar Ukraina, yakni KBRI Warsawa dan KBRI Mosko untuk menyiapkan rencana kontingensi.
Baca Juga: Krisis Ukraina-Rusia Memanas, Warga Tenang-Tenang Saja
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.