KARNATAKA, KOMPAS.TV - Sekolah dan kampus di India ditutup selama tiga hari akibat demonstrasi pelarangan penggunaan hijab di dalam kelas.
Pemerintah Karnataka, wilayah barat daya India, mengambil keputusan ini karena adanya aksi kekerasan di pengujung demonstrasi para siswa terhadap pelarangan hijab.
Demonstrasi atas pelarangan hijab tersebut saat ini telah menyebar ke seluruh negeri.
Ratusan orang berdemonstrasi menentang larangan tersebut di Kolkata dan Chennai, dua kota terbesar di India, dan juga di Hyderabad.
Baca Juga: Siswi Berhijab Dilarang Masuk Kelas di India, Para Pelajar Marah: Hijab Adalah Kebanggaan Saya
Masalah ini sampai membuat Pakistan memanggil duta besar India untuk secara resmi menyampaikan keprihatiannya.
Dikutip dari BBC, Rabu (9/1/2022), keputusan untuk menutup sekolah dan perguruan tinggi di Karnataka muncul setelah protes di sebuah sekolah yang dikelola pemerintah karena melarang mengenakan hijab menyebar ke perguruan tinggi lain.
Beberapa siswa dari kelompok mayoritas di negara itu kemudian muncul mengenakan selendang safron, yang dianggap sebagai simbol Hindu, untuk memprotes perempuan yang mengenakan hijab.
Pemenang Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai pada Selasa (8/2/2022), meminta pemimpin India untuk melakukan sesuatu demi menghentikan marginalisasi perempuan Muslim--yang merupakan minoritas di India.
“Menolak membiarkan perempuan memakai hijab di sekolah merupakan sesuatu yang mengerikan,” cuitan aktivis yang sempat menjadi sasaran Taliban Pakistan itu. “Objektifikasi perempuan tetap ada, untuk memakai lebih sedikit atau lebih banyak."
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.