SEOUL, KOMPAS.TV - Pyongyang membuat manuver baru lewat gertakan dengan mengatakan bahwa Korea Utara adalah salah satu dari segelintir negara di dunia yang punya senjata nuklir dan peluru kendali canggih, seperti dilansir Straits Times, Selasa (8/2/2022).
Selain itu, Korea Utara bertepuk dada dan mengeklaim diri sebagai satu-satunya negara yang menentang Amerika Serikat dan "mengguncang dunia" dengan uji coba peluru kendali canggih.
Ketegangan internasional meningkat atas serangkaian uji coba peluru kendali balistik Korea Utara baru-baru ini, tindakan yang lama dilarang Dewan Keamanan PBB.
Januari lalu mencatat rekor jumlah uji coba peluru kendali terbanyak Korea Utara, di mana setidaknya ada tujuh kali uji coba peluncuran sembilan rudal, termasuk tipe baru "rudal hipersonik" yang mampu bermanuver dengan kecepatan tinggi.
Juga di antara uji coba tersebut adalah penembakan rudal balistik jarak menengah Hwasong-12, yang mampu menyerang wilayah Amerika Serikat di Samudera Pasifik, pertama sejak 2017.
"Di dunia saat ini di mana banyak negara membuang waktu berurusan dengan Amerika Serikat dengan kepasrahan dan kepatuhan buta, hanya ada negara kita (Korea Utara) di planet ini yang dapat mengguncang dunia dengan menembakkan peluru kendali, di mana daratan Amerika Serikat berada dalam jangkauannya," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan Straits Times, Selasa.
Serangkaian uji coba sejak tahun baru adalah "pencapaian luar biasa" yang memperkuat daya tangkal atau "pencegahan perang" Korea Utara, kata pernyataan di situs web kementerian itu.
Baca Juga: Misteri Kim Jong-Un Biayai Pengembangan Senjata Nuklir Korea Utara Terjawab, Ternyata Ini Caranya
"Ada lebih dari 200 negara di dunia, tetapi hanya sedikit yang memiliki bom hidrogen, rudal balistik antarbenua, dan rudal hipersonik," kata kementerian luar negeri Korea Utara.
Pernyataan itu merujuk Hwasong-15, rudal balistik antarbenua ICBM dengan jarak jangkau paling jauh yang pernah diuji oleh Korea Utara, dan pernah diuji coba sekali pada tahun 2017 serta diyakini memiliki jangkauan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir di mana saja di Amerika Serikat.
Selain itu, ada peluru kendali Hwasong-12, di mana Korea Utara pernah mengancam akan digunakan menghantam Guam.
Pembicaraan untuk membujuk Pyongyang agar menyerah atau membatasi persenjataannya dengan imbalan keringanan sanksi terhenti sejak 2019.
Amerika Serikat, Senin (7/2/2022), meminta Korea Utara menghentikan program nuklir dan rudal balistiknya dan memprioritaskan kebutuhan rakyatnya sendiri.
Pejabat Amerika Serikat dan Korea Selatan mengatakan mereka khawatir peluncuran Hwasong-12 pada 30 Januari bisa menjadi langkah untuk melanjutkan sepenuhnya uji coba peluru kendali antarbenua ICBM atau senjata nuklir Korea Utara.
Korea Utara belum melakukan uji coba nuklir atau menembakkan ICBM sejak 2017.
Sebuah think-tank di Washington mengatakan pada Senin, mereka telah mengidentifikasi sebuah pangkalan militer dekat perbatasan Korea Utara dengan China yang berkemungkinan dimaksudkan untuk menempatkan ICBM.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.