NEW BRUNSWICK, KOMPAS.TV - Seorang pria yang antivaksin Covid-19 dari Kanada yang terus menolak divaksin, akhirnya harus kehilangan hak untuk mengunjungi anak-anaknya.
Ia bahkan dilarang bertemu secara langsung dengan anak-anaknya atas keputusannya tersebut.
Pria yang juga ayah yang telah bercerai itu berasal dari New Brunswick, Kanada.
Pria yang namanya tak disebutkan itu kehilangan hak untuk mengunjungi ketiga anaknya setelah terus menolak disuntik vaksin Covid-19.
Baca Juga: China Pilih Atlet Uighur Nyalakan Api Olimpiade Musim Dingin, Propaganda Hindari Tuduhan Genosida?
Padahal putrinya yang berusia 10 tahun memiliki masalah kekebalan tubuh sehingga sangat berbahaya jika tertular Covid-19.
Meski begitu, ia dan pasangannya saat ini bersikeras untuk tidak divaksin.
Hal itu membuat Hakim Nathalie Godbout dari Pengadilan Queen Bench memerintahkan ia menjauh dari ketiga anaknya.
Dikutip dari Daily Mail, Godbout mengungkapkan, putusan itu diambil dengan hati yang berat, namun menurutnya hal tersebut beralasan.
“Keduanya berada dalam posisi yang memungkinkan untuk menularkan virus ke anak-anak mereka meski sudah berusaha sebaik mungkin,” tulis sang hakim dalam putusannya.
“Hal itu sangat berbahaya, khususnya bagi putrinya, yang memerlukan perawatan khusus untuk tumor non-kanker di pembuluh darahnya,” lanjut sang hakim.
Putusan yang dikeluarkan sang hakim pada Senin (31/1/2022) lalu itu juga untuk memastikan menghilangkan prasangka penelitan yang dilakukan pria itu mengenai vaksin Pfizer.
“Penelitian anekdotnya sendiri tentang topik yang sangat terspesialisasi seperti itu tidak membawa bobot dalam analisis keseluruhan ketika diukur dengan saran medis yang baik dari petugas kesehatan masyarakat kami,” tuturnya.
Meski kehilangan hak untuk mengunjungi anak-anaknya, Godbout memperbolehkan pria tersebut untuk melakukan pertemuan via Zoom.
Baca Juga: Duh, PM Kanada Justin Trudeau dan Keluarga Kabur ke Lokasi Rahasia karena Demonstrasi Antivaksin
Jika akhirnya pria itu memutuskan untuk divaksin, ia bisa kembali ke pengadilan untuk menganulir keputusan tersebut.
Menurut pengacara mantan istri sang pria, ketiga anaknya sudah menerima dosis pertama vaksin setelah Godbout memutuskan sang ibu boleh memvaksinasi anak-anaknya tanpa izin dari ayah mereka.
Sejak awal pandemi virus corona, sudah ada 3.096.217 kasus dan 34.381 kematian di Kanada.
Di negara tetangga Amerika Serikat itu, sekitar 84 persen dari populasi setidaknya sudah melakukan satu kali suntikan vaksin Covid-19, dan 78,69 persen di antaranya sudah divaksinasi penuh.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.