BANGKOK, KOMPAS.TV - Provinsi Rayong, di bagian timur Thailand menetapkan status darurat bencana usai tumpahan minyak menyebar hingga ke pantai. Pada Sabtu (29/1/2022), pemerintah setempat menutup tempat-tempat wisata di sekitar areal yang tercemar.
Tumpahan ini berasal dari kebocoran pipa yang dikelola Star Petroleum Refining Co. Sekitar 20-50 ton minyak mentah diperkirakan bocor pada Selasa (25/1) malam waktu setempat.
Pihak perusahaan menyebut kebocoran pipa berhasil ditambal keesokan harinya.
Pemerintah pun menurunkan angkatan laut untuk membendung pencemaran dengan menerjunkan bahan-bahan kimia ke lokasi tumpahan.
Akan tetapi, upaya pencegahan tak berhasil menghalau tumpahan minyak yang mengarah ke Pantai Mae Ramphueng, Rayong, sekitar 200 kilometer di tenggara Bangkok.
Baca Juga: Insiden 2 Kapal Pengangkut Barang & Solar Terbakar, Tumpahan Minyak Mencemari Perairan
Tumpahan minyak tersapu ke pantai pada Sabtu (29/1) pagi waktu setempat.
Sebagian besar tumpahan di dekat Koh Samet, destinasi wisata populer lain di Rayong, juga belum berhasil dibendung.
Volume besar tumpahan minyak pun dikhawatirkan akan mencemari Koh Samet yang belakangan baru memulihkan diri dari dampak pandemi Covid-19.
Gubernur Rayong Channa Iamsaeng menutup lokasi pantai akibat pencemaran. Sekitar 200 personel angkatan laut dan 150 pekerja Star Petroleum membantu membersihkan pantai yang tercemar.
Area pesisir Rayong selama ini bergantung pada pendapatan sektor wisata. Insiden tumpahan minyak pun membuat upaya sektor itu bangkit dari pandemi semakin sulit.
Selain itu, tumpahan minyak juga berdampak pada komunitas nelayan setempat.
Greenpeace Thailand menyebut tumpahan minyak kali ini adalah yang kedua kalinya melibatkan Star Petroleum.
Organisasi lingkungan hidup itu pun mendesak perusahaan tersebut bertanggung jawab, mengganti rugi upaya pembersihan dan melaporkan secara komplet dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari tumpahan minyak.
Baca Juga: Peru Deklarasikan Darurat Lingkungan di Wilayah Pesisir yang Terkena Tumpahan Minyak
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.