PYONGYANG, KOMPAS.TV — Korea Utara menembakkan dua rudal yang diduga merupakan rudal balistik yang ditembakkan ke laut, Kamis (27/1/2022). Peluncuran ini merupakan putaran keenam peluncuran senjata dalam bulan ini.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan senjata yang ditembakkan itu diduga jarak pendek dan diluncurkan dari daerah pantai timur. Namun belum diketahui seberapa jauh rudal tersebut mengangkasa.
Seperti dikutip dari The Associated Press, Korea Utara telah meningkatkan aktivitas pengujiannya baru-baru ini, dalam upaya nyata untuk menekan pemerintahan Biden di tengah pembicaraan nuklir yang telah lama terhenti.
Baca Juga: Anggota Dewan Keamanan PBB Respon Peluncuran Rudal Korea Utara: Melanggar Hukum!
Korea Utara pekan lalu mengeluarkan ancaman terselubung untuk merangkum pengujian bahan peledak nuklir dan rudal jarak jauh yang menargetkan Amerika Serikat (AS). Misi ini sebelumnya pernah ditangguhkan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 2018, saat mereka memulai diplomasi dengan AS.
Pertemuan puncak Kim dengan mantan Presiden Donald Trump tergelincir pada 2019 karena ketidaksepakatan atas keringanan sanksi dan denuklirisasi.
Beberapa ahli mengatakan Korea Utara dapat meningkatkan demonstrasi senjata setelah Olimpiade Musim Dingin, yang dimulai 4 Februari di China. China diketahui merupakan sekutu utama dan jalur kehidupan ekonomi Korea Utara.
Mereka mengatakan kepemimpinan Pyongyang kemungkinan merasa bisa menggunakan provokasi, karena pemerintahan Biden saat ini tengah disibukkan dengan musuh yang lebih besar yaitu China dan Rusia.
Baca Juga: Korea Utara Bersiap Lawan AS, Kim Jong-Un Akan Kembali Uji Coba Nuklir dan Rudal Balistik
Pemerintahan Biden telah menawarkan pembicaraan terbuka tetapi tidak menunjukkan kesediaan untuk melonggarkan sanksi, kecuali Kim mengambil langkah nyata untuk meninggalkan senjata nuklir dan rudal yang dia lihat sebagai jaminan terkuatnya untuk bertahan hidup.
Korea Utara telah meningkatkan aktivitas pengujiannya sejak beberapa bulan yang lalu. Mereka menunjukkan berbagai rudal dan sistem pengiriman yang tampaknya dirancang untuk membanjiri sistem pertahanan rudal di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kim Jong-Un Semakin Pusing, Korea Utara Krisis Barang Penting Ini
Peluncuran hari Kamis itu dilakukan dua hari setelah militer Korea Selatan mendeteksi uji terbang dua rudal jelajah yang dicurigai di wilayah pedalaman yang tidak ditentukan.
Sebelumnya Korea Utara membuka tahun 2022 dengan sepasang uji coba rudal hipersonik. Pada bulan ini, Korea Utara juga melakukan uji coba dua jenis rudal balistik jarak pendek yang telah dikembangkan sejak 2019 yang dirancang untuk dapat bermanuver dan terbang di ketinggian rendah.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.