BANGKOK, KOMPAS.TV - Angkatan Laut Thailand diterjunkan untuk membendung tumpahan minyak di pesisir timur Thailand, Rabu (26/1/2022). Tumpahan ini berasal dari kebocoran pipa minyak di perairan.
Otoritas Thailand menyebut ada sekitar 160.000 minyak mentah yang tumpah. Insiden ini terjadi di Teluk Thailand, dekat daerah Map Ta Phut, Provinsi Rayong.
Kebocoran pipa dilaporkan terjadi sejak Selasa (25/1/) malam waktu setempat.
Star Petroleum Refining, perusahaan operasional pipa minyak itu, menyebut kebocoran dapat dihentikan keesokan harinya.
Baca Juga: Thailand Jadi Negara Asia Pertama yang Legalkan Ganja
Perusahaan itu juga menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan otoritas untuk membersihkan tumpahan.
Angkatan Laut Thailand sendiri menerjunkan helikopter untuk membendung penyebaran tumpahan minyak.
Pada Rabu (26/1), helikopter AL mengirimkan bahan kimia untuk mencegah minyak menyebar. Sedangkan personel angkatan laut mengambil sampel tumpahan minyak.
Baca Juga: Peru Deklarasikan Darurat Lingkungan di Wilayah Pesisir yang Terkena Tumpahan Minyak
Ini bukan kali pertama tumpahan minyak terjadi di pesisir Rayong. Pada 2013 silam, pemerintah menyebut sekitar 50.000 minyak mentah tumpah, tetapi kalangan akademisi memperkirakan volumenya mencapai 190.000 liter.
CORRECTION: An aerial view shows crude oil which leaked from an undersea pipeline near the Map Ta Phut industrial estate in Rayong province. The pipeline belongs to Star Petroleum Refining. #BangkokPost #Thailand #environment
— Bangkok Post (@BangkokPostNews) January 26, 2022
Story | https://t.co/ZGMqHglrtl pic.twitter.com/utLp8xFfVf
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.