Kompas TV internasional kompas dunia

Ikan Ini Dinobatkan sebagai Ikan Akuarium Tertua, Sudah Dipelihara sejak 1938

Kompas.tv - 26 Januari 2022, 13:38 WIB
ikan-ini-dinobatkan-sebagai-ikan-akuarium-tertua-sudah-dipelihara-sejak-1938
Methuselah dinobatkan sebagai ikan akuarium tertua di dunia. Dia dibawa ke museum San Francisco pada tahun 1938 dari Australia. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

SAN FRANCISCO, KOMPAS.TV — Ikan bernama Methuselah dinobatkan sebagai ikan akuarium tertua di dunia. Ahli biologi di California Academy of Sciences percaya bahwa ikan itu berusia sekitar 90 tahun dan telah hidup di museum San Francisco sejak tahun 1938.

Nama Methuselah diambil dari Alkitab, dari nama kakek Nabi Nuh yang hidup sampai berusia 969 tahun. Methuselah adalah lungfish atau ikan lempung Australia sepanjang 1,2 meter dan memiliki berat 18,1 kilogram. Dia dibawa ke museum San Francisco pada tahun 1938 dari Australia.

Ikan ini adalah spesies primitif yang memiliki paru-paru dan insang. Lungfish Australia diyakini sebagai penghubung evolusi antara ikan dan amfibi.

Baca Juga: Cari Ikan di Sungai Dekat Rumah, Remaja di Surabaya Temukan Toples Berisi Janin

Methuselah sudah tidak asing dengan publisitas. Penampilan pertama Methuselah di San Francisco Chronicle adalah pada tahun 1947, dalam artikel berjudul "Makhluk aneh ini memiliki sisik hijau yang tampak seperti daun artichoke segar. Diketahui oleh para ilmuwan sebagai kemungkinan 'mata rantai yang hilang' antara hewan darat dan air."

Sampai beberapa tahun yang lalu, lungfish Australia tertua yang masih hidup berada di Shedd Aquarium di Chicago. Namun ikan yang diberi nama Kakek itu mati pada 2017, dalam usia 95 tahun.

"Saat ini Methuselah adalah yang tertua," kata Allan Jan, ahli biologi senior di Akademi dan pemelihara ikan, seperti dikutip dari The Associated Press

Baca Juga: 6 Orang Luka-luka Akibat Ledakan Bom Ikan di Permukiman Warga Kota Sibolga Sumatra Utara

Pengasuh Methuselah percaya ikan itu berjenis kelamin betina, meskipun sulit untuk menentukan jenis kelamin spesies tanpa pengambilan darah yang berisiko tinggi. Akademi berencana untuk mengirim sampel kecil siripnya ke peneliti di Australia, yang akan mencoba mengkonfirmasi jenis kelaminnya dan mencari tahu usia pasti ikan tersebut.

Jan mengatakan Methuselah suka digosok di punggung dan perutnya dan memiliki kepribadian yang mellow.

“Saya memberi tahu sukarelawan saya, dia seperti anak anjing bawah air yang sangat lembut. Tetapi tentu saja jika dia ketakutan, dia akan memiliki serangan energi yang tiba-tiba. Tapi biasanya dia selalu tenang," kata Jan. 

Methuselah suka memakan buah tin dan telur. 

“Dia agak pilih-pilih dan hanya suka buah tin atau ara saat masih segar dan sedang musimnya. Dia tidak akan memakan buah tin beku," terang Jeanette Peach, juru bicara California Academy of Sciences.

Baca Juga: Ledakan Diduga Berasal dari Bom Ikan Sebebkan 2 Warga Alami Luka-Luka

Akademi ini memiliki dua lungfish Australia lainnya yang berusia lebih muda, keduanya diyakini berusia 40-an atau 50-an, kata Jan.

Lungfish Australia sekarang menjadi spesies yang terancam dan tidak dapat lagi diekspor dari perairan Australia. Sehingga, ahli biologi di Akademi mengatakan tidak mungkin mereka akan mendapatkan pengganti setelah Methuselah mati.

“Kami hanya memberinya perawatan terbaik yang bisa kami berikan, dan mudah-mudahan dia bertumbuh kembang,” kata Jan. 

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x