WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pfizer mulai melakukan penelitian pada orang dewasa sehat untuk menguji vaksin COVID-19 yang diformulasikan ulang. Vaksin formula baru ini dibuat untuk melawan varian Omicron yang sangat menular. Hasil penelitian ini kemudian akan dibandingkan dengan Pfizer formula lama untuk dilihat hasilnya.
Pfizer dan mitranya BioNTech mengumumkan penelitian tersebut pada Selasa (25/1/2022). Pembuat vaksin COVID-19 telah memperbarui suntikan mereka agar lebih cocok dengan Omicron, jika otoritas kesehatan global memutuskan bahwa perubahan itu memang diperlukan.
Baca Juga: Penerima Vaksin Sinovac Dapat Perlindungan Kuat dari Vaksin Booster Buatan Pfizer, AstraZeneca, J&J
Omicron lebih mungkin menyebabkan infeksi dibandingkan varian sebelumnya, bahkan pada orang yang telah divaksinasi, tetapi belum jelas apakah resep vaksin akan diubah. Namun demikian beberapa masalah regulasi masih dipertimbangkan untuk formula baru ini.
Beberapa pertimbangan adalah bahwa di tempat pertama munculnya Omicron, diketahui virus tersebut sudah berkurang. Pertimbangan lain adalah belum diketahui varian baru yang akan muncul, apakan mirip dengan Omicron atau sama sekali berbeda.
Vaksin Pfizer formula asli masih memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah dan kematian. Studi di AS dan di tempat lain telah menjelaskan bahwa menambahkan dosis booster akan memperkuat perlindungan itu dan bahkan dapat menghindari infeksi yang lebih ringan.
Baca Juga: Indonesia Kembali Terima 1,2 Juta Dosis Vaksin Pfizer Donasi dari Covax
"Kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi Omicron dan varian baru di masa depan," Kathrin Jansen, Kepala Penelitian Vaksin Pfizer, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The Associated Press.
Penelitian ini mencakup hingga 1.420 sukarelawan berusia 18 hingga 55 tahun untuk menguji suntikan berbasis omicron yang diperbarui, untuk digunakan sebagai booster atau untuk vaksinasi primer.
Para peneliti akan memeriksa keamanan vaksin yang dimodifikasi dan bagaimana vaksin itu meningkatkan sistem kekebalan dibandingkan dengan suntikan aslinya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.