MIAMI, KOMPAS.TV — Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard) masih mencari 39 penumpang yang hilang, setelah sebuah kapal terbalik ditemukan di lepas pantai Florida. Kapal itu diyakini dikemudikan oleh penyelundup manusia, dalam perjalanan dari Bahama.
Menurut Badan Keamanan Maritim dalam unggahannya di Twitter, seorang warga menelepon Penjaga Pantai Selasa (25/1/2022) pagi setelah menyelamatkan seorang pria yang berpegangan pada perahu itu, sekitar 72 kilometer di timur Fort Pierce, Florida.
Baca Juga: 18 Pekerja Migran Indonesia Tewas Akibat Kapal Terbalik di Perairan Johor
Pria itu mengatakan dia bersama kelompok yang meninggalkan pulau Bimini di Bahama pada Sabtu malam. Dia mengatakan kapal terbalik karena cuaca buruk dan tidak ada yang memakai jaket pelampung.
Penjaga Pantai menyebutnya kasus ini sebagai penyelundupan manusia. Para pejabat mengatakan di Twitter bahwa mereka masih mencari korban melalui udara dan laut di area sekitar 218 kilometer yang membentang dari Bimini ke Fort Pierce.
Baca Juga: Kapal Terbalik di Talaud, 15 Nelayan Selamat Dievakuasi
Badan tersebut berpatroli di perairan sekitar Haiti, Republik Dominika, Kuba, dan Bahama, di sepanjang rute yang sering digunakan oleh para migran yang mencoba mencapai Amerika Serikat (AS).
Agensi berhenti dan memulangkan orang asing yang ditemukan sedang berlayar di perairan AS.
Pada hari Jumat lalu, Penjaga Pantai menemukan 88 orang Haiti di sebuah kapal barang yang kelebihan muatan di sebelah barat Great Inagua, Bahama.
"Melintasi selat Florida, Windward dan Mona Passages sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa," kata Coast Guard dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu seperti dikutip dari The Associated Press.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.