KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina dilaporkan siap untuk menghadapi invasi Rusia, bahkan mengaku yakin bisa merobek sang lawan dengan tangan kosong.
Hal itu diungkapkan Kepala Staf Gabungan Tentara Rusia, Letnan Jenderal Oleksandr Pavliuk.
Ukraina terus bersiaga setelah Rusia mengumpulkan sekitar 100.000 pasukannya di perbatasan Rusia.
Ketegangan terus meningkat sehingga Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu Ukraina menarik pulang keluarga staf kedutaannya.
Baca Juga: Anti-Vaksin dan Keponakan Eks Presiden AS Sebut Mandat Vaksinasi Covid-19 Lebih Kejam dari Holocaust
Ukraina pun bertekad untuk menangkis segala kemungkinan serangan dengan pasukan mereka yang telah dilengkapi senjata anti-tank oleh Inggris.
Senjata itu dirancang untuk mengalahkan tank-tank tempur Rusia dan memperlengkapi gerilyawan Ukraina yang akan melanjutkan pertempuran.
“Kami memiliki sekitar setengah juta orang yang mengalami perang di negara ini, di mana mereka kehilangan seseorang atau sesuatu,” ujarnya kepada The Times yang dikutip The Sun.
“Setengah juta orang sudah kehilangan kelurga, rumah dan teman mereka. Mereka kini siap merobek Rusia dengan tangan kosong,” tambahnya.
Baca Juga: Inggris Ternyata Tetap Tak Akan Kirim Pasukan jika Rusia Menyerang, Padahal Mengaku Dukung Ukraina
Ia pun menambahkan Rusia tak akan mampu melangkah jauh setelah kerugian besar, jika intelijen Ukraina mampu memprediksi arah serangan utama lawannya itu.
“Putin menyadari bahwa setelah setelah banyak korban, pasukannya mungkin akan berhenti dengan sendirinya. Anda tidak dapat mempercayai intuisi dalam hal ini. Ini tentang perhitungan dingin,” ujar Pavliuk.
Ia pun telah memperkitrakan serangan yang dilakukan Rusia akan dimulai pada 20 Februari.
Hal itu dikarenakan saat tersebut Olimpiade Musim Dingin dan latihan Rusia serta Belarusia akan segera berakhir.
Sumber : The Sun
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.