LONDON, KOMPAS.TV – Para penumpang bus, kereta api, juga trem di London, Inggris, harus tetap mengenakan masker. Hal ini diungkap Wali Kota London Sadiq Khan, seperti dikutip dari BBC, Jumat (21/1/2022).
Padahal sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson telah mengumumkan berakhirnya pembatasan pandemi Rencana B. Ini termasuk mencabut kewajiban mengenakan masker dalam tranportasi publik, pertokoan dan sekolah.
Pembatasan yang diperkenalkan pada Desember ini juga mendorong agar warga bekerja dari rumah dan mewajibkan penggunaan kartu Covid untuk beberapa acara besar.
Pada Rabu (19/1/2022) lalu, usai memeriksa data terbaru, Johnson menyatakan pada parlemen bahwa pembatasan pandemi itu akan berakhir pada 26 Januari mendatang.
Baca Juga: Cabut Pembatasan Covid-19, Inggris Tak Lagi Wajibkan Warganya Menggunakan Masker Mulai Pekan Depan
Namun, lantaran adanya ancaman varian Omicron, tekan Khan, para penumpang harus tetap mengenakan penutup wajah sebagai syarat pengangkutan. Apalagi, sekitar 30 persen warga London belum divaksinasi.
Bertentangan dengan Johnson, Khan justru menginginkan agar warga London tetap mengenakan masker.
“Sayangnya, ini bukan akhir pertempuran kita melawan virus,” kata Khan.
“Jika kita telah belajar dari pandemi, itu adalah kita tak boleh berpuas diri dan merusak semua kerja keras dan pengorbanan kita. Itu sebabnya penutup wajah akan tetap jadi syarat pengangkutan layanan TfL (Transport for London, atau transportasi untuk London),” imbuhnya.
Baca Juga: Inggris Bersiap jika Rusia Serang Ukraina, Pasukan Khusus Rahasia SAS Disiagakan
Khan bahkan menyerukan pada warganya untuk melakukan hal yang benar.
“Saya meminta setiap orang di ibu kota kita untuk melakukan hal yang benar dan tetap mengenakan penutup wajah saat bepergian menggunakan layanan TfL demi melindungi kita semua dan mencegah pembatasan lebih lanjut yang diperlukan di kemudian hari,” tutur Khan.
Hingga 17 Januari, data pemerintah mencatat 19.450 orang dirawat di rumah sakit di Inggris akibat terpapar Covid-19.
Baca Juga: China Bantah Tuduhan Inggris Miliki Mata-Mata di Parlemen: Mereka Terobsesi James Bond 007
Angka ini menurun 2 persen dari minggu ke minggu, meskipun jumlahnya sedikit meningkat dalam dua hari terakhir. Per Selasa (18/1), Inggris mencatat sebanyak 94.432 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi laboratorium. Sementara, sebanyak 438 orang dilaporkan telah meninggal dalam 28 hari setelah terbukti positif terpapar Covid, hingga total angka kematian mencapai 152.513 jiwa.
Adapun langkah-langkah Rencana B diberlakukan untuk memerangi gelombang kasus yang dipicu oleh varian Omicron. Tujuannya, mengulur waktu (puncak Covid-19) demi melakukan lebih banyak vaksinasi.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.