MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia pada Kamis (20/1/2022) mengumumkan segera menggelar latihan angkatan laut besar-besaran di Atlantik, Arktik, Pasifik, dan Mediterania bulan ini dan Februari.
Rencana ini diumumkan di tengah meruncingnya ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
"Latihan itu akan melibatkan lebih 140 kapal perang dan kapal pendukung, lebih 60 pesawat, 1.000 peralatan militer, dan sekitar 10.000 prajurit," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia yang dilansir Straits Times, Kamis (20/1/2022).
Pengumuman itu datang satu hari menjelang pertemuan di Jenewa antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan antara Kremlin dan Barat atas Ukraina.
Barat menuduh Rusia mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di sekitar perbatasan bekas sekutu Sovietnya dan menuding Moskow sedang mempersiapkan invasi.
Rusia membantah klaim tersebut dan menuntut agar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) membatasi kehadirannya di Eropa Timur dan tidak menerima Ukraina sebagai anggota NATO.
Baca Juga: Peringatkan Ukraina, Menlu AS Antony Blinken: Rusia Bisa Menyerang dalam Waktu Dekat
Rusia juga berulang kali menuding latihan angkatan laut dan patroli udara Amerika Serikat di Laut Hitam memperburuk masalah keamanan Moskow.
Rusia saat ini mengadakan latihan angkatan laut bersama China dan Iran di Teluk Oman yang akan berakhir pada hari Sabtu. Mereka datang selama kunjungan pertama pemimpin Iran Ebrahim Raisi ke Rusia.
Pengumuman latihan terkoordinasi hari Kamis datang setelah Moskow mengatakan pada hari sebelumnya bahwa mereka telah melakukan uji coba rudal jelajah Kalibr dari kapal selam di Laut Jepang, yang menargetkan target berbasis darat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tujuan utama dari latihan besar-besaran yang akan datang adalah untuk melindungi kepentingan nasional Rusia di lautan dan untuk melawan ancaman militer terhadap Rusia dari laut dan samudera.
Dengan hubungan antara Rusia dan Barat di bawah tekanan khusus atas keamanan Ukraina, Blinken berada di Berlin pada Kamis untuk bertemu sekutu Eropa menjelang pertemuan dengan Lavrov.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.