BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China mendenda jaringan toserba 7-Eleven yang dimiliki Jepang setelah berani menyebut Taiwan sebagai negara di situsnya.
Pada situsnya, 7-Eleven memperlihatkan peta dan melabeli Kepulauan Taiwan sebagai sebuah negara.
Perusahaan tersebut pun dedenda 150.000 yuan atau setara Rp366 juta oleh regulator pasar China.
Dilaporkan Global Times, Jumat (7/1/2022), denda tersebut dikenakan karena dianggap telah menampilkan peta China yang salah dan tidak lengkap dengan menyebut Taiwan negara merdeka.
Baca Juga: Kantin di China Meledak saat Jam Makan Siang, 16 Orang Tewas, Diduga karena Kebocoran Gas
“Taiwan adalah bagian yang tak bisa dicabut dari China dan prinsip satu-China adalah norma yang diakui secara luas mengatur hubungan internasional dan consensus luas masyarakat internasional,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dikutip dari Fox Business.
Beijing juga mengeluhkan 7-Eleven tak menggunakan nama resmi terhadap beberapa pulau yang disengketakan di Laut China Selatan.
Sementara itu 7-Eleven di Beijing yang dimiliki oleh anak perusahaan dan 7&i Holdings, mengungkapkan akan melakukan yang terbaik untuk mencegahnya terulang kembali.
Baca Juga: Terungkap Siapa Istri Kim Jong-Un Sebenarnya, Mantan Pemandu Sorak dan Bagian dari Tim Olimpiade
China hingga saat ini menegaskan bahwa Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya, dan menolak klaim kemerdekaan setelah perang sipil pada 1949.
Sementara itu, Taiwan terus menegaskan bahwa mereka merupakan negara yang merdeka dan berdaulat.
Dukungan terhadap Taiwan datang dari Amerika Serikat (AS), yang meski tak memiliki hubungan diplomatik resmi, namun terus memberikan bantuan.
China sendiri kerap melakukan provokasi ke Taiwan dengan mengirimkan pesawat dan jet tempur ke wilayah udara negara kepulauan itu.
Sumber : Fox Business
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.