NUR SULTAN, KOMPAS.TV - Dilaporkan sekitar 164 orang tewas terbunuh dalam kerusuhan Kazakhstan yang telah terjadi selama sepekan.
Jumlah tersebut diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan negara pecahan Uni Soviet itu.
Demonstrasi pertama kali terjadi karena kenaikan harga bahan bakar, tetapi akhirnya berkembang dengan mengekspresikan frustasi yang lebih luas tentang pemerintah.
Kerusuhan pun terjadi dan berdampak besar di kota terbesar Kazakhstan, Almaty.
Baca Juga: 19 Orang Tewas akibat Kebakaran Besar di Apartemen New York, 9 di Antaranya Anak-anak
Para demonstran kemudian menyerang gedung-gedung pemerintahan, dan bahkan membakar area kepresidenan.
Hal itu yang kemudian membuat Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, meminta bantuan Rusia, yang tentaranya telah tiba sejak Kamis (6/1/2022).
Dikutip dari Sky News, Minggu (9/1/2022), pejabat kesehatan Kazakhstan mengungkapkan sebanyak 103 orang dari jumlah tersebut tewas di Almaty.
Menurut kelompok Hak Asasi Anak Kazakhstan, terdapat tiga korban tewas berusia 18 tahun.
Salah satunya adalah gadis kecil berusia 4 tahun.
Meski begitu belum diketahui apakah jumlah kematian tersebut hanya untuk warga sipil, atau termasuk petugas penegak hukum.
Pihak otoritas sendiri mengatakan bahwa 16 polisi atau anggota garda nasional telah tewas dalam kerusuhan itu.
Tokayev pada Jumat (7/1/2022), telah memerintahkan petugas keamanan menembak demonstran tanpa memberikan peringatan.
Baca Juga: Banyak Korban Tewas Kerusuhan, Kazakhstan Peringati 10 Januari sebagai Hari Berkabung Nasional
Selain itu, lebih dari 2.200 orang cedera karena kerusuhan tersebut, dan 1.300 di antaranya adalah petugas keamanan.
Kantor Kepresidenan Kazakhstan mengungkapkan sekitar 5.800 orang telah ditangkap polisi, dengan sejumlah besar warga asing.
Mereka juga mengungkapkan saat ini pihak otoritas telah kembali menguasai gedung, dan situasi negara telah stabil.
Selain itu, Bandara Almaty yang sebelumnya dikuasai demonstran, diperkirakan sudah bisa kembali beroperasi, Senin (10/1/2022).
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.