PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV - Dua jurnalis di Haiti ditembak mati saat mereka akan mewawancarai pemimpin geng kriminal di area berbahaya.
Amady John Wesley dan Wilguens Louissaint tewas ditembak di luar Ibu Kota Port-Au-Prince oleh geng lawan dari kelompok kriminal yang akan mereka wawancarai.
Menurut pihak kepolisian, Wesley bekerja untuk radio yang berbasis di Montreal, Kanada, Ecoute FM dan Louissaint adalah jurnalis lokal.
Dikutip dari Mirror, Ecoute FM mengonfirmasikan kematian Wesley.
Baca Juga: Serangan Sadis Piranha, Korban Tewas hingga Wajah Terkoyak
“Kami mengutuk dengan keras aksi kriminal dan barbar ini,” ujar Direktur Umum Ecoute FM Francky Attis.
Ia pun mengecam insiden tersebut sebagai serangan serius terhadap hak untuk hidup dan terhadap jurnalis yang menjalankan profesi mereka secara bebas di negara ini.
Pihak kepolisian mengatakan, ada jurnalis ketiga dalam serangan tersebut, namun ia berhasil lolos dan selamat.
Montreal yang menjadi basis dari Ecoute FM, adalah rumah bagi komunitas Haiti terbesar di Kanada.
Mereka pun meminta pemerintah Haiti bertindak secara bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi keamanan yang menguntungkan bagi semua pihak.
Baca Juga: Kelompok Penculik Bersenjata Haiti Bebaskan Dua dari 17 Misionaris yang Diculik
Geng kriminal di Haiti baru-baru ini memperluas jangkauan mereka di luar lingkungan Port-au-Prince yang lebih miskin.
Area Laboule 12, tempat kedua jurnalis itu terbunuh, jadi sasaran pertempuran sengit antara beberapa geng bersenjata yang berusaha mengamankan kendalinya.
Rute melalui daerah itu menjadi satu-satunya alternatif untuk mencapai bagian selatan Haiti selain dari jalan utama, yang telah dikendalikan salah satu geng kriminal terkuat di Haiti sejak Juni lalu.
Krisis politik dan keamanan dihadapi warga Haiti setiap harinya, setelah Presiden Jovenel Moise dibunuh di kediaman pribadinya di Port-au-Prince enam bulan lalu.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.