PYONGYANG, KOMPAS.TV - Hal yang langka terjadi di Korea Utara, setelah ditemukan grafiti yang menghina pemimpin negara Kim Jong-un.
Grafiti menghina tersebut ditemukan di bagian kota Pyongyang, yang tengah mengadakan Rapat Pleno Partai Buruh Korea
Menurut sumber dari Daily NK, Rabu (29/12/2021), grafiti tersebut ditemukan di luar apartemen di Distrik Pyongchon, Pyongyang, 22 Desember lalu.
Di graffiti tersebut ditulis kata-kata kasar yang menghina Kim Jong-un.
Baca Juga: Kejadian Langka, Warga Korea Selatan Membelot ke Korea Utara
“Kim Jong-un, Anda anak s*****. Banyak orang kelaparan karena Anda,” bunyi graffiti tersebut.
Seorang penduduk di Distrik Pyongchon, yang diidentifikasi dengan nama keluarganya, Kim, menemukan grafiti itu pukul 04.20 pagi saat tengah berpatroli di lingkungan itu.
Sesuai protokol, kepala Inminban atau pengawas lingkungan melaporkan insiden tersebut ke petugas keamanan setempat.
Setelah itu mereka melaporkannya ke cabang distrik Kementerian Keamanan Negara, yang kemudian dilimpahkan ke cabang kota dan cabang nasional.
Setelah itu, cabang-cabang Kementerian Kemanan Nasional Korea Utara memobilisasi agennya untuk menutup lokasi insiden dan menghapuis grafiti menghina itu.
Di Korea Utara sangat dilarang semua aksi untuk menghina dan mengkritik langsung pemimpin negara.
Pihak berwenang akan mendakwa mereka sebagai pelaku kejahatan terhadap negara atau penghasutan.
Baca Juga: Sempat Menganut Anti-Vaksin, Perempuan Ini Berubah Pikiran Usai Tersiksa karena Terinfeksi Covid-19
Hal itu akan membuat mereka dikirim ke kamp penjara politik atau bahkan mengeksekusi mereka.
Sebelumnya pada Maret 2018, seorang kolonel di Departemen Staf Umum dieksekusi di depan umum setelah didakwa sebagai biang keladi di balik coretan di Gedung Kebudayaan Pyongyang 25 April yang mengkritik rezim Kim Jong-un.
Insiden grafiti terbaru jelas menarik perhatian otoritas keamanan Korea Utara.
Mereka khawatir graffiti itu mungkin menjadi bukti bahwa peraturan dan kontrol berlebihan yang diterapkan dengan dalih upaya karantina darurat Covid-19 sejak awal tahun lalu, lebih banyak menghasilkan ketidakpuasan publik daripada yang diharapkan
Sumber : Daily NK
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.