Kompas TV internasional kompas dunia

Agen Rahasia Taliban Buang 3.000 Liter Minuman Keras di Kanal Kabul, Ada Apa?

Kompas.tv - 3 Januari 2022, 08:58 WIB
agen-rahasia-taliban-buang-3-000-liter-minuman-keras-di-kanal-kabul-ada-apa
Agen intelijen Taliban membuang sekitar 3.000 liter minuman keras ke kanal Kabul, Afghanistan, setelah melakukan penyerbuan. (Sumber: Channel News Asia)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KABUL, KOMPAS.TV - Agen rahasia Taliban dilaporkan telah membuang 3.000 liter minuman keras ke Kanal Kabul.

Hal itu diungkapkan oleh Badan Mata-Mata Afghanistan, Minggu (2/1/2022).

Pembuangan minuman keras itu sebagai bentuk penindakan penjualan minuman beralkohol yang diterapkan otoritas Taliban.

Berdasarkan video yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Intelijen (GDI) menunjukkan para agen membuang minuman keras setelah menyitanya dalam penyerbuan di Ibu Kota.

Baca Juga: Janji Biden ke Presiden Ukraina, AS dan Sekutu Akan Beri Tindakan Tegas jika Rusia Menyerang

“Muslim sudah seharusnya secara serius tak membuat dan mengirimkan alkohol,” ujar pejabat intelijen dalam rekaman yang diposting oleh GDI itu di Twitter, Minggu (2/1/2022) dikutip dari Channel News Asia.

Tak jelas kapan penyerbuan itu dilakukan, atau kapan tepatnya minuman alkohol tersebut dibuang.

Tapia dalam pernyataannya GDI mengungkapkan bahwa tiga penjual telah ditangkap dalam operasi tersebut.

Menjual dan mengonsumsi minuman alkohol sebenarnya juga sudah dilatang di pemerintahan Afghanistan sebelumnya yang didukung barat.

Baca Juga: Mantan Tentara Perempuan Afghanistan Ketakutan di Bawah Taliban: Kami Tak Punya Masa Depan

Tetapi Taliban lebih keras lagi dalam menentang penjualan alkohol.

Sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan, Agustus lalu, frekuensi penyerbuan termasuk terhadap pecandu narkoba dan minuman keras meningkat di seluruh negara.

Taliban sendiri kerap memberikan hukuman yang mengerikan terhadap pelaku kejahatan.

Hal itu terlihat dari bagaimana mereka menggantu jasad sejumlah pelaku kejahatan di depan umum.




Sumber : Channel News Asia




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x