DOHA, KOMPAS.TV – Ada begitu banyak berita buruk terkait lingkungan global sepanjang 2021.
Dari gelombang panas penyebab kebakaran hutan mematikan di Siberia Rusia, kekeringan berkepanjangan di Amerika Selatan, hingga banjir terparah dalam 60 tahun terakhir di Sudan Selatan.
Namun, di tengah tekanan stres lingkungan yang memburuk tahun ini, termasuk negosiasi iklim internasional di Glasgow, wabah belalang yang menghancurkan panenan di Afrika Timur, hingga kebakaran yang melalap kota di barat Kanada, sejumlah tunas asa bermunculan.
Mengutip Al Jazeera pada Selasa (28/12/2021), para ilmuwan dan konservasionis menyebut sejumlah berita baik penting terkait lingkungan sepanjang tahun 2021.
Ini salah satu masalah lingkungan utama dari tahun 1980-an. Manusia berupaya mencegah lubang di lapisan ozon, yang melindungi Bumi dari sinar ultraviolet yang berbahaya, terus membesar.
Para aktivis turun ke jalan untuk protes dan para politisi menggelar konferensi.
Dan perubahan itu terjadi, menurut sebuah studi Pusat Nasional untuk Penelitian Atmosfer (NCAR) Amerika Serikat.
Berkat Protokol Montreal 1987, kesepakatan global untuk mengatur hampir 100 bahan kimia buatan manusia yang menipiskan lapisan ozon, 443 juta warga AS tampaknya akan terhindar dari kanker kulit hingga akhir abad ini.
Baca Juga: Sikapi COP26 Glasgow, Walhi: Perdagangan Karbon Solusi Palsu Atasi Krisis Iklim
Lubang di lapisan ozon masih tetap menganga lebar, ukurannya seluas Amerika Utara.
Tetapi, menurut PBB, kerusakannya kian pulih dengan tingkat 1 – 3 persen setiap 10 tahun.
Lubang di belahan bumi utara diperkirakan akan pulih sepenuhnya pada 2030-an, dan belahan bumi selatan dan area kutub diperkirakan pulih pada tahun 2060-an.
Struktur kehidupan terbesar dunia terancam akibat kenaikan suhu air laut terkait perubahan iklim, yang menyebabkan pemutihan karang.
Tapi tahun ini, sebagian terumbu karang Great Barrier Reef di Australia mulai pulih.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.