NEW YORK, KOMPAS.TV — Pejabat kesehatan Amerika Serikat memangkas masa isolasi bagi warga AS yang tertular virus corona dari 10 hari menjadi lima hari, Senin (27/12/2021). Selain itu, mereka juga mempersingkat waktu isolasi bagi orang-orang yang menjadi kontak erat penderita COVID-19.
Pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Center for Disease Control and Prevention/CDC) mengatakan pedoman itu sesuai dengan bukti, bahwa orang dengan virus corona paling menular pada dua hari sebelum dan tiga hari setelah gejala berkembang.
Penelitian awal menunjukkan omicron dapat menyebabkan penyakit lebih ringan daripada virus corona varian sebelumnya. Tetapi banyaknya orang yang terinfeksi akan mengancam kemampuan rumah sakit untuk merawat pasien, maskapai penerbangan, dan bisnis lain untuk tetap buka.
Baca Juga: Tiga Pekerja Migran Asal Malaysia dan Kongo Positif Omicorn! Kini Diisolasi di Wisma Atlet Jakarta
Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan AS akan menghadapi lebih banyak lagi kasus omicron.
"Tidak semua kasus itu akan menjadi parah. Bahkan banyak yang tidak menunjukkan gejala," katanya seperti dikutip dari The Associated Press pada hari Senin.
"Kami ingin memastikan ada mekanisme yang dapat terus menjaga fungsi masyarakat dengan aman, sambil terus mengikuti ilmu pengetahuan,” ucapnya.
Pekan lalu, agensi melonggarkan aturan yang sebelumnya meminta pekerja perawatan kesehatan untuk tidak bekerja selama 10 hari jika mereka dinyatakan positif COVID-19. Namun rekomendasi baru mengatakan pekerja dapat kembali bekerja setelah tujuh hari jika mereka dites negatif dan tidak memiliki gejala.
Baca Juga: Tiga Pasien Probable Omicron Jalani Isolasi
Dan badan tersebut mengatakan waktu isolasi dapat dipotong menjadi lima hari, atau bahkan lebih sedikit, jika ada kekurangan staf yang parah.
Sekarang, CDC mengubah pedoman isolasi dan karantina untuk masyarakat umum menjadi lebih longgar. Perubahan tersebut ditujukan pada orang yang tidak mengalami gejala. Sementara itu bagi orang yang mengalami gejala selama isolasi, atau yang mengalami gejala selama karantina, didorong untuk tetap tinggal di rumah.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.