TOMSK, KOMPAS.TV - Seorang pekerja toko swalayan di Rusia membakar habis tempatnya bekerja karena kesal dimarahi.
Pekerja bernama Alexander Schnaider, 33 tahun, dilaporkan dimarahi atasannya setelah salah mengubah label harga barang-barang di tempatnya bekerja di Kota Tomsk, Rusia, Selasa (21/12/2021).
Merasa kesal karena dimarahi, Schnaider diduga menyiram sekotak kembang api dengan alkohol, dan menyalakannya sebelum pergi dari toko.
“Tugasnya adalah mengganti label harga, tetapi ia kemudian merasa bingung dan menempatkannya di barang yang salah,” bunyi laporan Life Short dari sumber kepolisian dikutip dari Daily Mail.
Baca Juga: Gara-gara Menerima Lamaran Pernikahan saat Bertugas, Tentara Perempuan Ini Ditahan
“Manajer terus mengkritiknya dan membuatnya mengulangi lagi pekerjaannya. Ia pun kesal dan marah terhadapnya,” lanjut laporan itu.
Setelah insiden tersebut, polisi pun menangkap Schnaider dan ia telah didakwa dengan pembakaran, yang termotivasi masalah pribadi dengan manajemen toko.
Pelaku pun mengakui kejahatan yang telah dilakukannya.
“Ada spiritus putih di kasir. Saya pun mulai menyemprotkannya, dan kemudian menyalakan api. Saat api semakin besar, saya melihat keamanan mencoba memadamkannya,” tutur Schnaider kepada polisi.
“Ada teriakan dan kepanikan. Saya hanya berputar, mengambil jaket dan pulang ke rumah,” tambahnya.
Rekaman video di swalayan tersebut menangkap momen saat Schnaider menyalakan api ke kembang api di toko tersebut.
Kembang api itu dijual untuk perayaan Tahun Baru.
Baca Juga: Erdogan Sebut Anti-Semit dan Islamofobia Kejahatan Kemanusiaan, Penting Perkuat Perdamaian
Kebakaran besar itu menghancurkan toko tersebut, dan menyebabkan kerugian ratusan ribu dolar AS.
Selain itu juga menyebabkan kepanikan dan teriakan di antara para pengunjung yang berbelanja kebutuhan Natal.
Sebanyak 200 orang, pengunjung dan staf bisa dievakuasi dengan selamat dari toko swalayan tersebut, dan tak ada korban jiwa.
Polisi sendiri menegaskan bahwa tak adanya korban jiwa dalam insiden ini adalah sebuah keajaiban.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.