DOHA, KOMPAS.TV - FIFA merayu asosiasi-asosiasi sepak bola untuk mendukung wacana Piala Dunia dua tahunan. Pada Senin (20/12/2021), Presiden FIFA Gianni Infantino mengeklaim Piala Dunia dua tahunan akan meningkatkan pendapatan total hingga lebih dari dua kali lipat.
Infantino menyewa lembaga riset Nielsen dan Open Economics untuk menganalisis dampak finansial Piala Dunia dua tahunan. Hasilnya, peningkatan pendapatan total diklaim meningkat dari sekitar USD4,4 miliar menjadi USD11,4 miliar dalam jangka waktu empat tahun.
Hasil analisis tersebut dipresentasikan Infantino dalam forum virtual yang disiarkan dari Doha, Qatar, tuan rumah Piala Dunia 2022.
Baca Juga: PSSI: Kami Setuju dengan Ide Piala Dunia Dua Tahun Sekali
FIFA menyebut analisis ekonomi makro menunjukkan pendapatan GDP Piala Dunia dua tahunan selama 16 tahun diprediksi lebih dari USD180 miliar. Pada edisi empat tahunan, pendapatan GDP sekitar USD80 miliar.
FIFA juga mengeklaim Piala Dunia dua tahunan akan meningkatkan lapangan kerja hingga dua juta. Nilai sponsor dan hak siar TV pun diklaim turut meningkat..
Wacana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahunan sendiri ditolak berbagai pihak. Konfederasi UEFA dan CONMEBOL secara terbuka menentang FIFA dan mengancam boikot.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga menentang wacana tersebut. Alasannya, Piala Dunia dua tahunan dikhawatirkan akan bertabrakan dengan agenda olahraga lain.
Untuk mencari dukungan, FIFA berupaya merayu 211 asosiasi anggota untuk mendukung. FIFA menjanjikan peningkatan penghasilan menjadi USD9 miliar dari sebelumnya USD6 miliar.
Baca Juga: Produsen Bus China Kirim 741 Bus Listrik ke Qatar untuk Piala Dunia 2022
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.