NEWCASTLE, KOMPAS.TV - Seorang pegawai gereja dipecat setelah dirinya ketahuan melakukan vaksinasi Covid-19,
Sang atasan mengungkapkan pemecatan itu dilakukan karena apa yang dilakukannya melawan kehendak Tuhan.
Perempuan asal Australia, Lainie Chait telah melakukan langkah hukum melawan Gereja Ubuntu yang memecatnya pada Oktober lalu.
Gereja dan klinik kesehatan Newcastle, New South Wales (NSW) itu mempromosikan dan menjual pengobatan kesehatan alternatif serta menggambarkan kewajiban vaksin sebagai apartheid medis.
Baca Juga: Iran Deteksi Kasus Omicron Pertama pada Warga yang Kembali dari UEA
Dikutip dari Daily Star, Minggu (19/12/2021), Chait yang bekerja di sebuah organisasi Australia, mengatakan ia kehilangan pekerjaan setelah sejumlah anggota memergokinya telah melakukan vaksinasi.
Pihak gereja pun mengungkapkan melalui surat kepada News.com.au mengenai keputusan mereka memecat Chait setelah yang bersangkutan melakukan vaksinasi.
“Keputusan untuk melakukan suntikan vaksinasi itu bertentangan dengan apa yang dituntut dari kita oleh Tuhan dan Pencipta kita,” bunyi surat dari gereja tersebut.
Surat itu, yang menguraikan pemecatan Chait, mengecam apartheid medis yang dipaksakan, dan tanggapan yang tidak proporsional terhadap pandemi Covid-19 oleh Pemerintahan New South Wales.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.