LONDON, KOMPAS.TV - Di tengah meluasnya Covid-19 varian Omicron, unjuk rasa kelompok antivaksin di London, Inggris diwarnai kerusuhan.
Padahal, Wali Kota London, Sadiq Khan sudah menyatakan penyebaran varian Omicron sebagai insiden besar.
Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di pusat Kota London, Inggris.
Massa marah karena Wali Kota London, Sadiq Khan menetapkan Omicron sebagai insiden besar dan meminta pejabat membuat aturan khusus untuk membatasi penyebaran Covid-19.
Unjuk rasa antivaksin ini digelar di tengah lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di Inggris.
Per Kamis (16/12/2021) lalu, total 7 orang di Inggris yang dilaporkan meninggal akibat Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Gara-Gara Omicron, Belanda Terapkan Lockdown Hingga Tahun Depan
Ribuan orang turun ke jalan di Kota Paris, Perancis.
Mereka memprotes pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Massa juga menolak rencana kewajiban menunjukkan sertifikat vaksinasi saat akan memasuki tempat umum.
Sebelumnya, Perdana Menteri Perancis menyebut Covid-19 varian Omicron menyebar secepat kilat.
Hampir 3.000 orang kini dirawat intensif karena Covid-19.
Di Inggris, varian Omicorn mencatat rekor Covid-19 tertinggi selama pandemi.
Kasus positif harian mencapai lebih dari 90.000 kasus selama 3 hari berturut-turut, sejak hari Kamis (16/12/2021) hingga Sabtu (18/12/2021).
Kondisi ini membuat rumah sakit di Inggris, bersiap menghadapi badai kasus Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Antisipasi Omicron di Solo, Gibran: Ruangan Sudah Ada, ICU Sudah Ada, Tak Perlu Takut Lagi!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.