MANILA, KOMPAS.TV - Badai dan angin topan menerjang Filipina pekan ini. Per Minggu (19/12/2021) pagi waktu setempat, jumlah korban jiwa diketahui mencapai hampir 100 orang.
Angin topan Rai menghancurkan permukiman di Bohol, provinsi kepulauan di Filipina. Gubernur Arthur Yap melaporkan setidaknya 49 orang tewas di provinsi tersebut.
Laporan itu membuat total korban jiwa akibat topan Rai di Filipina mencapai 98 orang. Sebelumnya, badan tanggap bencana dan kepolisian Filipina mengumumkan 39 orang tewas.
Jumlah korban jiwa bisa jadi terus bertambah. Pasalnya, badai dan angin topan juga menyebabkan orang hilang.
Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 2 Agustus: Topan China Tewaskan 50.000 Orang hingga Invasi Irak ke Kuwait
Di Bohol, setidaknya 10 orang masih dinyatakan hilang dan 13 orang cedera.
Gubernur Yap juga ikut memantau dampak angin topan dengan helikopter militer. Ia kemudian memerintahkan para bupati dan walikota untuk segera mengamankan bahan makanan dan air bersih demi korban terdampak.
“Sangat jelas bahwa kerusakan yang diderita Bohol besar dan menyeluruh,” kata Yap.
Angin topan Rai menerjang kepulauan di wilayah tengah Filipina sejak Kamis (16/12) hingga Jumat (17/12).
Manila mengumukan sekitar 780.000 orang terdampak topan ini, lebih dari 300.000 orang terpaksa mengungsi.
Presiden Rodrigo Duterte dilaporkan meninjau Bohol pada Sabtu (18/12) lalu. Ia menjanjikan bantuan 2 milyar peso Filipina atau sekitar Rp576 miliar.
Angin topan Rai dilaporkan mencapai puncak kekuatan dengan kecepatan angin persisten 195 kilometer per jam dan hembusan terkuat mencapai 270 kilometer per jam.
Angin topan Rai dilaporkan menjadi salah satu badai terkuat yang menerjang Filipina beberapa tahun belakangan.
Badai dan angin topan sendiri cukup umum terjadi di Filipina. Negara ini rata-rata dilanda 20 badai per tahun.
Topan Rai memutus aliran listrik di 227 kota dan kabupaten di Filipina. Hingga berita ini diturunkan, baru 21 daerah yang aliran listriknya berhasil dipulihkan.
Baca Juga: Korban Jiwa Badai dan Tornado AS Diperkirakan Mencapai 100 Orang
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.