Kompas TV internasional kompas dunia

20 Pekerja Tambang Terjebak Banjir, Pejabat China Dicopot

Kompas.tv - 18 Desember 2021, 01:05 WIB
20-pekerja-tambang-terjebak-banjir-pejabat-china-dicopot
Petugas menyelamatkan para pekerja tambang yang terjebak banjir di lubang tambang di Xiaoyi, barat-daya Beijing, China, Jumat (17/12/2021). Menyusul insiden itu, dua pejabat tinggi setempat dicopot. (Sumber: Cao Yang/Xinhua via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

BEIJING, KOMPAS.TV – Sebanyak 20 pekerja tambang di utara China berhasil diselamatkan setelah terjebak dalam lubang tambang yang banjir. Sayangnya, satu orang pekerja ditemukan tewas, sementara satu orang lainnya masih hilang.

Associated Press melaporkan, kecelakaan itu terjadi pada Rabu (15/12/2021) sekitar pukul 11 malam di kota Xiaoyi di Provinsi Shanxi. Provinsi ini terkenal sebagai daerah penghasil batu bara utama di barat-daya Beijing.

Baca Juga: Seorang Selamat sementara 51 Tewas dalam Ledakan Tambang Batu Bara Siberia: Ini Keajaiban!

CCTV melaporkan, tim penyelamat mengeluarkan para pekerja tambang yang terjebak satu demi satu dan membawa mereka ke ambulans. Sebelum melakukan aksi penyelamatan, petugas memompa air keluar dari tambang.

Menyusul insiden itu, petinggi kota Xiaoyi, yakni Kepala Partai Komunis Zhao Jianxi dan Wali Kota Yang Guang dicopot. Polisi juga telah menahan 7 orang terkait insiden itu.

Kementerian Manajemen Darurat menyatakan, 400 personel penyelamat telah bekerja keras nonstop selama dua hari.

Laporan awal menyebut, 20 pekerja berhasil diselamatkan dan seorang lainnya hilang. Namun, kementerian mengumumkan jumlah korban tewas menjadi dua orang.

Baca Juga: Wow, Peneliti Chile Temukan Mikroorganisme Pemakan Logam, Kabar Baik untuk Polusi Industri Tambang

Selama beberapa tahun belakangan, China menindak tegas penambangan ilegal, hingga angka kematian di tambang merosot drastis. Namun, langkanya batu bara tahun ini memicu harga meroket, hingga penambangan ilegal kembali marak terjadi.

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x