BRUSSELS, KOMPAS.TV - Uni Eropa (UE) memberi peringatan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin jika menyerang Ukraina.
Mereka menegaskan pemimpin Uni Eropa akan bersatu dan mengancam akan ada konsekuensi dan biaya yang besar bagi Rusia jika melakukannya.
Hal itu tertuang dalam draft surat yang akan dikirimkan oleh UE kepada Putin.
Pesan itu akan dikirimkan ke Kremlin setelah KTT pada Kamis (16/12/2021) waktu setempat.
Baca Juga: Penjara Kian Penuh, Denmark Bakal Sewa 300 Sel Tahanan dari Kosovo
Namun, Pejabat UE menolak untuk mengungkapkan langkah apa yang akan dilakukan.
Para pemimpin UE menekan Rusia untuk meredakan ketegangan yang disebabkan oleh penumpukan militer di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, serta retorika agresif.
“Dewan Eropa menegaskan dukungan terhadap kedaulatan Ukraina dan integritas territorial,” bunyi draft surat tersebut dikutip dari The Guardian.
“Jika ada agresi militer lebih jauh melawan Ukraina, akan ada konsekuensi dan biaya yang besar sebagai respons,” katanya.
Putin dikabarkan telah memobilisasi sebanyak 175.000 pasukan Rusia di perbatasan utara, selatan dan timur Ukraina.
Kremlin sendiri menyalahkan tindakan provokatif NATO yang melakukan latihan di dekat perbatasan, yang membuat Rusia merasa peningkatan militer di perbatasan diperlukan.
Putin sendiri telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu.
Pemimpin Rusia tersebut menginginkan adanya daftar jaminan keamanan dari barat.
Sebuah dokumen resmi akan dikirimkan pada pekan ini.
“Sebuah rincian diskusi tentang masalah jaminan keamanan terjadi sehubungan dengan upaya berkelanjutan oleh AS dan NATO untuk mengubah situasi militer-politik di Eropa yang menguntungkan mereka,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Pihak Gedung Putih mengungkapkan akan berbagi dengan Pemerintahan UE terkait permintaan Putin tersebut.
Baca Juga: Sanksi Google untuk Karyawan Tolak Divaksin, Gaji Ditahan hingga Dipecat
Salah satunya diyakini sebagai permintaan agar NATO mundur dari pengakuan terhadap Ukraina dan Georgia yang dilakukan pada 2008 lalu.
Sementara itu Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengungkapkan UE telah bersiap jika Rusia meningkatkan eskalasi terhadap situasi militer.
“Kami semua telah melihat laporan peningkatan besar dari militer Rusia di perbatasan timur Ukraina, dan juga usaha untuk mengacaukan Ukraina dari dalam,” tuturnya saat berbicara di Parlemen Eropa.
“Saya ingin menegaskan kembali komitmen teguh kami terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, serta hak setiap negara berdaulat untuk menentukan masa depannya sendiri,” kata Von der Leyen.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.