PUTRAJAYA, KOMPAS.TV - Pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad yang mengomentari etnis Tionghoa karena masih mempertahankan cara makan dengan sumpit panen kecaman.
Mahathir mengatakan orang Tionghoa belum mengadopsi cara makan orang Malaysia yang menggunakan tangan karena masih menggunakan sumpit.
“Orang Tionghoa makan dengan sumpit, mereka tidak makan dengan tangan. Mereka belum mengadopsi cara makan orang Malaysia,” ujar Mahatir.
Baca Juga: Mahathir Kritik Pemerintah Malaysia yang Larang Ekspor Listrik ke Singapura
“Mereka mempertahankan sumpit, yang merupakan identitas dari China, bukan Malaysia, dan banyak hal lainnya,” lanjut Mahathir.
Narasi itu dilontarkan Mahathir ketika meluncurkan buku barunya yang berjudul Capturing Hope: The Struggle Continues For A New Malaysia, Minggu (12/12/2021) kemarin.
Kritikan atas pernyataan Mahathir datang dari politikus PKR Sarawak Cherishe Ng. Cherishe dalam The Star mengatakan bahwa Malaysia adalah negara multi-etnis dan dia tersinggung dengan pernyataan Mahathir.
“Sebagai orang Tionghoa, saya merasa terhina dengan komentarnya. Dia (Mahathir) seharusnya tidak mengatakan hal seperti itu,” kritik Cherishe
Cherishe menambahkan sumpit adalah warisan yang berusia 4.000 tahun. Tak hanya etnis Tionghoa saja yang memakai sumpit, Cherise menambahkan orang Melayu dan Dayak juga menggunakannya.
Baca Juga: Gara-Gara Unjuk Rasa, Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad Diinterogasi Polisi Malaysia
Terkait pernyataan dalam peluncuruan buku Mahathir itu, Cherise berpendapat mantan Perdana Menteri Malaysia itu seharusnya bicara terkait integrasi ketimbang asimilasi.
Tak hanya dari Cherishe saja, kritikan juga muncul dari kalangan netizen. Salah satu netizen menyindir Mahathir, bagaimana cara makan mi yang mendidih dengan tangan.
“Bagaimana lagi kita bisa makan semangkuk mie panas yang mendidih? Kita tidak bisa menggunakan tangan kita untuk itu, bukan? Jika kita menggunakan garpu, apakah itu berarti kita menerapkan budaya Barat?” tulis netizen.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.