Berbicara dengan jurnalis Israel untuk bukunya, Perdamaian Trump: Kesepakatan Abraham dan Pembentukan Kembali Timur Tengah, Trump menuduh Netanyahu terlalu cepat memberi selamat terhadap suksesor Trump, Joe Biden, setelah ia memenangi Pemilihan Presiden AS 2020.
Saat itu, Trump tengah menggugat hasil pemilihan yang dia anggap diwarnai kecurangan, meski klaimnya itu tak pernah terbukti.
“Orang pertama yang memberi selamat (pada Biden) adalah Bibi (Benjamin) Netanyahu, seseorang yang berurusan sangat banyak dengan saya dibandingkan orang lain. Bibi seharusnya diam. Ia membuat kesalahan fatal,” ujarnya dikutip dari BBC.
“Ia terlalu cepat. Lebih cepat dari yang paling cepat. Saya pun tak pernah berbicara dengannya lagi,” ujarnya.
Trump pun kemudian mengucapkan sumpah serapah terhadap Netanyahu.
Padahal, faktanya Netanyahu bukan pemimpin negara asing pertama yang memberi selamat kepada Biden.
Baca Juga: Masinis Diskors usai Hentikan Kereta Api di Tengah Jalur untuk Jajan Yoghurt
Ketika itu, ia juga mencuitkan rasa terima kasihnya kepada Trump beberapa menit berselang seusai memberi selamat kepada Biden.
Namun, pada komentar lainnya Trump mengungkapkan dirinya masih menyukai Bibi.
“Saya masih suka pada Bibi. Tetapi saya juga menyukai kesetiaan,” tambahnya.
Netanyahu sendiri telah lengser dari jabatannya pada Juni lalu, dan digantikan oleh Naftali Bennett.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.