KOMPAS.TV - Indonesia menempati ranking kesembilan dari 26 negara berdasarkan indeks Institut Lowy yang bertajuk “Asia Power Index”. Indonesia menjadi salah satu negara paling berpengaruh dari kawasan Asia Tenggara.
Secara umum, Indonesia masih kalah kekuatan dan pengaruh dari Singapura. Namun, Indonesia menunjukkan progres dengan naik dua peringkat dibanding indeks tahun lalu.
Asia Power Index sendiri adalah upaya untuk mengukur kekuatan relatif negara-negara di Asia Pasifik. Indeks ini dibuat oleh Institut Lowy, lembaga wadah pemikir (think tank) yang berbasis di Australia.
Lalu, bagaimana Asia Power Index diukur dan seperti apa perkembangan kekuatan relatif dan pengaruh Indonesia?
Menurut laporan Institut Lowy, proyek mengunakan 131 indikator yang dibagi dalam delapan tema untuk mengukur kekuatan.
Delapan tema itu adalah kapabilitas militer, jejaring pertahanan, kapabilitas dan relasi ekonomi, pengaruh budaya, diplomasi, serta resiliensi (ketahanan) dan sumber daya masa depan.
Baca Juga: Kopi Indonesia Makin Harum, Kini Dipasarkan Hingga ke Australia
Insitut Lowy menyebut edisi 2021 Asia Power Index merupakan “penilaian paling komprehensif” dibanding edisi sebelumnya. Laporan tahun ini menggunakan basis data yang dikumpulkan selama empat tahun.
Indeks ini ditujukan untuk menilai pergantian distribusi kekuatan di Asia. Selain itu, Asia Power Index juga bertujuan untuk mempertajam debat tentang konsekuensi geopolitik dari pandemi Covid-19.
Setelah mempertimbangkan berbagai indikator, ranking kekuatan negara versi Asia Power Index adalah sebagai berikut:
“Indonesia untuk pertama kali mencapai sepuluh besar dalam Indeks ini. Jakarta sekarang menyalip Singapura sebagai pemain diplomatik paling berpengaruh di Asia Tenggara. Namun, negara-negara ASEAN kesulitan menjaga kekuatan kolektif mereka,” demikian penilaian Institut Lowy atas Indonesia.
Catatan paling positif yang dicapai Indonesia dalam aspek diplomasi. Indonesia naik dua peringkat dalam hal pengaruh diplomatik.
Selain itu, Indonesia juga dinilai baik dalam indikator sumber daya masa depan, menempati peringkat lima dari 26 negara.
Aspek terburuk Indonesia adalah jejaring pertahanan yang menempati peringkat 14.
Secara umum, efek pandemi Covid-19 terhadap prospek ekonomi Indonesia tidak seburuk negara-negara tetangga.
Berikut peringkat Indonesia dalam masing-masing aspek yang dinilai:
Baca Juga: Update Corona Indonesia 6 Desember, 2005 Orang Sembuh, 9 Meninggal, Tambah 130 Kasus Positif
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.