SIALKOT, KOMPAS.TV – Seorang manajer berkewarganegaraan Sri Lanka tewas disiksa dan dibakar hidup-hidup dalam kerusuhan para pekerja di sebuah pabrik garmen di Sialkot di timur Pakistan, Jumat (3/12/2021).
“Para pekerja pabrik menyiksa sang manajer,” ujar juru bicara pemerintah provinsi setempat, Hassan Khawar, seperti dilansir dari Khaleej Times. “Sejauh ini, sebanyak total 50 orang telah diidentifikasi dan ditangkap.”
Associated Press melaporkan, menurut polisi, informasi awal menunjukkan bahwa manajer yang diidentifikasi sebagai Priyantha Kumara itu digantung di dalam pabrik.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan, massa kemudian menyeret tubuhnya ke luar dan membakarnya hidup-hidup, dikelilingi oleh ratusan orang yang bersorak mendukung aksi keji itu.
Jenazah Kumara kemudian dikirim ke rumah sakit untuk diautopsi.
Baca Juga: ODGJ Dituduh Menista Agama, Kantor Polisi Dibakar Massa di Pakistan
Para penyelidik meyakini bahwa para penyerang telah menuding manajer malang itu dengan tuduhan penistaan agama. Dalam beberapa kasus, kejahatan penistaan dapat membuahkan hukuman mati.
Armahan Gondal, seorang kepala polisi di Sialkot mengatakan, para pekerja pabrik telah menuduh korban menodai poster bertuliskan nama Nabi Muhammad.
Beberapa jam setelah insiden itu terjadi, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan langsung bereaksi. Ia mengecam keras aksi main hakim sendiri yang mengerikan itu. Imran Khan juga menyebut serangan itu sebagai hari yang memalukan bagi Pakistan.
“Aksi pembakaran hidup-hidup seorang manajer Sri Lanka ini adalah hari yang memalukan bagi Pakistan,” kecam Imran Khan lewat akun Twitternya.
Baca Juga: Pembunuhan atas Noor Mukadam di Pakistan Mulai Disidangkan dengan 12 Terdakwa
Sang perdana menteri menyatakan bahwa dirinya secara pribadi mengawasi jalannya penyelidikan itu, memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dihukum dengan seberat-beratnya.
Tahir Ashrafi, penasihat Imran Khan untuk Keharmonisan Antaragama, pula mengecam pembunuhan itu.
“Pembunuhan itu merupakan aksi barbar dan bertentangan dengan ajaran Islam,” ujarnya dalam rekaman pernyataan yang disebarkan lewat media sosial.
“Saya turut berduka cita pada orang-orang Sri Lanka dan keluarga almarhum, dengan jaminan bahwa pelakunya akan diadili.”
Sumber : Khaleej Times/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.