JAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat terjadi penurunan jumlah kematian sebanyak 10 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
"Terjadi penurunan jumlah kematian baru sebanyak 10% dibandingkan minggu sebelumnya. Total kasus saat ini lebih dari 260 juta dengan 5,2 juta kematian," kata WHO seperti dilansir dalam weekly situation report (sitrep), Rabu (1/12/2021).
Sementara itu, WHO menyebut bahwa penurunan tersebut tercatat hampir di seluruh dunia. Kecuali di regional Asia Tenggara dan Afrika.
WHO melaporkan di regional Asia Tenggara mengalami peningkatan jumlah kematian baru, terutama di tiga negara, yaitu India, Thailand, dan Srilanka sebesar 26 persen.
Sementara di regional Afrika peningkatan kematian akibat Covid-19 naik sebesar 7 persen.
Selain itu, dalam sitrep yang diterima KOMPAS.TV, WHO juga melaporkan adanya kenaikan kasus mingguan.
Tercatat Amerika Serikat mengalami kenaikan kasus sebesar 464.800 kasus baru. Lalu disusul Jerman sebesar 406.754 kasus, Inggris sebesar 304.374 kasus baru.
Baca Juga: WHO Sebut Varian Omicron Berisiko Sangat Tinggi: Picu Lonjakan Kasus dengan Konsekuensi Parah
Sementara itu, WHO mencatat kenaikan kasus di Rusia meningkat sebesar 239.215 kasus dan Perancis sebesar 190.402 kasus baru.
Adapun peningkatan kasus ini sebagian besar masih dipicu oleh varian Delta. Data ini sebagaimana terhimpun dalam sistem GISAID WHO dari hasil sekuensing selama 60 hari.
"Hasil sekuensing, 837.253 (99.8%) Delta, 314 (<0,1%) Gamma, 160 (<0.1%) Alpha, 159 (<0.1%) Omicron, 14 (<0.1% beta dan <0.1% varian lainnya," tulis laporan WHO.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada Jumat (26/11/2021) di Jenewa menyatakan jenis virus Covid-19 B.1.1.529 yang baru ditemukan di Afrika Selatan sebagai varian yang mengkhawatirkan atau variant of concern dan menamakannya Omicron.
Varian ini pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan. Klasifikasi tersebut menempatkan Omicron ke dalam kategori varian Covid-19 yang paling meresahkan.
Artinya, varian Omicron kini berada satu klasifikasi dengan Delta yang dominan secara global, ditambah saingannya yang lebih lemah, Alpha, Beta, dan Gamma.
WHO mengatakan, perlu beberapa minggu untuk menyelesaikan studi tentang Omicron untuk melihat apakah ada perubahan dalam tingkat penularan, tingkat keparahan atau implikasi terhadap vaksin, tes, dan perawatan Covid-19.
Baca Juga: Waspadai Masuknya Varian Omicron, WHO Sarankan Peningkatan Surveillance
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.