LONDON, KOMPAS.TV - Sejumlah politisi Inggris mendesak aturan parlemen yang melarang kehadiran anak kecil diubah. Hal ini menyusul dilarangnya seorang anggota dewan membawa anak ke ruang sidang.
Anggota dewan dari Partai Buruh, Stella Creasy mengaku dikirimi surat oleh otoritas House of Commons (dewan legislatif Inggris) yang melarangnya membawa anak.
Creasy mengaku sudah pernah membawa anaknya, Pip, yang berusia 3 bulan beserta kakaknya ke ruang sidang dan tidak ada masalah.
Akan tetapi, otoritas House of Commons menyampaikan ke Creasy bahwa aturan yang membolehkannya sudah berubah per September 2021.
Baca Juga: Kenang Militer Inggris yang Gugur di Perang Dunia I dan II, Prabowo Hadiri Remembrance Sunday
Kini, anggota parlemen Inggris diminta "tidak menghadiri sidang apabila ditemani anak-anak."
Creasy mengkritik pelarangan ini mengesampingkan upaya untuk menjadikan politik lebih ramah keluarga.
"Terdapat halangan bagi ibu untuk terlibat dalam politik, dan saya pikir itu merusak debat politik kita," kata Creasy kepada BBC.
"Saya punya bayi, saya tidak menanggalkan otak saya atau kapasitas untuk bertindak karena itu. Politik dan kebijakan kita akan lebih baik dengan memiliki lebih banyak ibu di meja (parlemen)," imbuhnya.
Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Dominic Raab mengaku bersimpati terhadap Creasy. Namun, ia menyebut kebijakan ini sepenuhnya kewenangan otoritas House of Commons.
"Saya pikir kami harus memastikan bahwa profesi kami disesuaikan dengan dunia modern, dengan abad 21, dan dapat mengizinkan orang tua mengatur waktu pekerjaan dan waktu keluarga," kata Raab.
Baca Juga: Jokowi Bahas Kerja Sama Ekonomi Strategis dengan Menlu Inggris Usai Temui Boris Johnson Pekan Lalu
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.