Kompas TV internasional kompas dunia

NASA Ingin Bangun Reaktor Nuklir di Bulan

Kompas.tv - 20 November 2021, 08:00 WIB
nasa-ingin-bangun-reaktor-nuklir-di-bulan
Penampakan bulan saat difoto pada 19 November 2021. NASA hendak membangun reaktor nuklir di bulan dan telah merilis sayembara proposal penelitian mengenainya. (Sumber: Charlie Riedel/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Fadhilah

BOISE, KOMPAS.TV - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) hendak membangun reaktor nuklir di bulan. Lembaga ini menargetkan misi itu bisa tercapai pada akhir dekade.

Pada Jumat (19/11/2021), NASA merilis permintaan proposal penelitian mengenai sistem fisi nuklir di antariksa.

NASA sendiri bekerja sama dengan lembaga pemerintah Laboratorium Nasional Idaho untuk mengembangkan sumber energi yang independen dari matahari untuk misi-misi di bulan.

“Menyediakan sistem energi tinggi dan reliabel di bulan vital bagi kemajuan eksplorasi manusia di antariksa,” tulis pernyataan Sebastian Corbisiero, pemimpin proyek fisi nuklir di antariksa dikutip Associated Press.

Baca Juga: Asteroid Raksasa Berdiameter Tinggi Burj Khalifa Sedang Menuju Bumi, Ini Kata NASA

Reaktor nukir yang diinginkan NASA akan dibuat di Bumi lalu baru dikirim ke bulan.

Dalam sayembara proposal, rencana yang akan dipertimbangkan harus memuat inti reaktor uranium, sistem untuk mengubah energi nukir menjadi energi yang bisa dipakai, sistem pengelola panas untuk menjaga suhu reaktor, serta sistem distribusi yang bisa mengirim tidak kurang dari 40 kilowatt secara terus-menerus dalam 10 tahun di bulan.

Selain itu, sistem reaktor juga harus muat dalam silinder berdiameter 4 meter yang akan diluncurkan dari Bumi; juga tidak boleh berbobot lebih dari 6.000 kilogram.

Proposal desain sistem reaktor ini ditunggu NASA hingga tenggat 19 Februari 2022.

Apabila sukses membangun reaktor di bulan, NASA akan melanjutkan misi serupa di planet Mars.

Baca Juga: Puing Antariksa Paksa Astronaut Stasiun Luar Angkasa ISS Terapkan Prosedur Evakuasi




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x