TBILISI, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Georgia Mikheil Saakashvili menggelar aksi mogok makan sejak di penjara pada Oktober lalu. Pada Jumat (19/11/2021), pengacara Saakashvili menyebutnya bersedia mengakhiri aksi mogok makan dan dibawa ke rumah sakit.
Aksi mogok makan Saakashvili telah berlangsung selama tujuh pekan. Kenekatan presiden yang menjabat pada 2004-2013 itu membuatnya mengalami gangguan kesehatan.
Pada Kamis (18/11), saat kunjungan pengacara ke penjara, Saakashvili kolaps. Pengacaranya sempat mengira kalau Saakashvili telah meninggal.
Baca Juga: Waduh, Georgia Tangkap Mantan Presidennya, Mikheil Saakashvili
Setelah dilakukan pemeriksaan, Saakashvili dinyatakan menderita penyakit saraf sindrom Wernicke karena kekurangan vitamin B.
Ketika di penjara, Saakashvili mendapat dukungan luas dari publik Georgia. Masyarakat meminta mantan presiden itu dilepaskan dan diberi perawatan lebih layak.
Saakashvili ditangkap otoritas Georgia pada 1 Oktober 2021 lalu. Ia kembali ke Tbilisi untuk membantu kampanye oposisi dalam pemilihan umum tingkat daerah.
Saakashvili sendiri tinggal di Ukraina setelah merampungkan periode kepresidenan keduanya.
Usai kolaps di penjara, pengacara menyebut pemerintah akan memindahkan Saakashvili dari klinik tahanan ke rumah sakit militer untuk mendapat perawatan lebih baik.
Baca Juga: Didesak Dokter, Navalny Hentikan Aksi Mogok Makan, Hadapi Hari-Hari Berat Keluar dari Kelaparan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.