ARAB SAUDI, KOMPAS.TV - Monika Staab, pemain sepakbola perempuan legendaris asal Jerman diperkenalkan oleh Federasi Sepakbola Arab Saudi (SAFF) sebagai pelatih, Kamis atau Jumat waktu Indonesia. Ia akan jadi sosok perempuan pertama dalam sejarah yang jadi pelatih sepakbola di negeri dua kota suci Mekkah dan Medinah tersebut.
Stabb dalam dunia sepakbola perempuan adalah legenda, ia merupakan ‘Duta Sepakbola Jerman’ tahun 2014 dan salah satu pemain terpopuler dalam sejarah Der Keizer Jerman. Bahkan, banyak yang menyandingkan kesuksesan Staab di sepakbola perempuan sama halnya dengan legenda Jerman seperti Michael Ballack maupun Philip Lahm.
Federasi Arab Saudi sendiri menunjukkan keseriusannya dengan penunjukkan Monika Staab. Ini seolah meruntuhkan stereotype bahwa Arab konservatif urusan perempuan. Apalagi Staab bukanlah Arab maupun Muslim, bukan pula berhijab atau burqa laiknya stereotype perempuan Arab selama ini. Tapi, berkat visi 2030 dari Pangeran Salman, pandangan itu tampaknya akan segera berubah.
Pada tahun ini pula, pertama kalinya dalam sejarah, Arab Saudi mengumumkan untuk menggelar liga kompetisi sepakbola perempuan di Arab Saudi.
“Sepak bola perempuan di Arab Saudi telah menempuh perjalanan yang menarik dan berkembang serius, kami berbagi semangat untuk maju. Kami ambisius untuk membawa perempuan Arab di level tertinggi sepakbola,” kata Lamia Bin Bahian, Dewan Direksi SAFF dan Direktur Departemen Sepak Bola Perempuan Arab seperti dikutip dari Arab News, Jumat (19/11/2021).
Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Arab Saudi Resmikan Kompetisi Liga Sepak Bola Wanita
Lamia juga mengatakan, pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari Pangeran Salman dan Otoritas Arab untuk memajukan sepakbola perempuan. Dukungan ini, misalnya, dengan pembentukan dewan khusus sepakbola perempuan 2019 lalu dan sekarang mulai terlihat dengan adanya kompetisi khusus perempuan.
Monika Stabb sendiri mengaku gembira dengan penunjukan dirinya jadi pelatih. Ia bangga jadi pelatih pertama dalam sejarah Arab Saudi.
“Saya menganggap kesempatan ini sebagai salah satu kesempatan paling antusias di dunia olahraga selama hidup, dan merupakan suatu kehormatan untuk memimpin tim nasional pertama ini dalam sejarah," tutur Monika Staab.
Baca Juga: The Barking Lot, Kafe Khusus Anjing di Arab Saudi Kian Rame dan Buka Cabang di Riyadh
Stabb juga mengatakan, para perempuan di Saudi memiliki gairah dan energi besar, serta bakat yang melimpah mengingat populasi kaum muda di bawah usia 25 yang tinggi. Apalagi ia dapat dukungan penuh dari kerajaan.
Di Saudi, usai diperbolehkannya perempuan masuk stadion dan menonton pertandingan olahraga, di sepakbola tingkat partisipasi mencapai 149 persen dalam empat tahunt terakhir. Tercatat lebih dari 195.000 perempuan, berusia 5-15 tahun yang dengan santai menikmati permainan sepakbola.
SAFF sendiri sudah mulai melakukan penerimaan pesepakbola perempuan untuk timnas mulai usai 13,15 dan 17 tahun sebagai proyek jangka panjang di bawah asuhan Stabb guna menuju Piala Dunia dan membuat revolusi dalam sepakbola Arab.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.