LIVERPOOL, KOMPAS.TV - Serangan bom bunuh diri terjadi di Liverpool, Inggris, pada Minggu (14/11/2021). Bom meledak di halaman Rumah Sakit Perempuan Liverpool.
Untungnya, serangan bom tersebut tidak sempat menyerang warga yang berada di rumah sakit. Pasalnya, pelaku bom bunuh diri dikunci di dalam mobil taksi sebelum masuk rumah sakit.
Bom bunuh diri itu gagal menyerang rumah sakit karena aksi heroik sopir taksi Liverpool, David Perry. Ia mengorbankan diri dengan mengunci pelaku di dalam mobilnya.
Pada Minggu (14/11) pagi itu, Perry dilaporkan menjemput seorang pria di area Rutland Avenue. Menurut laporan BBC, pria itu minta diantar ke Rumah Sakit Perempuan Liverpool yang berjarak 10 menit perjalanan.
Baca Juga: Eks Pengantin ISIS Ketakutan Usai Kelompok Teroris Berusaha Membom Tendanya di Kamp Penahanan
Sesampainya di halaman rumah sakit, Perry dilaporkan menyadari niat penumpangnya dan mengunci pintu taksi.
Dalam rekaman CCTV, taksi yang dikemudikan Perry meledak di halaman rumah sakit. Perry selamat dan segera keluar sebelum mobil dilalap api.
Berkat aksi sopir taksi itu, serangan bom ini tidak sampai menelan korban jiwa selain pelaku. Pelaku dinyatakan tewas di tempat.
This is Liverpool taxi driver David Perry who locked a Remembrance Sunday terrorist in his cab seconds before the bomber detonated an explosive device right outside a maternity hospital. David’s actions almost certainly saved many lives. He is an absolute hero. pic.twitter.com/qjHzGMxIUT
— Piers Morgan (@piersmorgan) November 15, 2021
Sementara itu, Perry dilaporkan mesti dirawat di rumah sakit akibat luka-luka. Namun, sudah dibolehkan pulang menjalani rawat jalan.
Wali Kota Liverpool Joanne Anderson pun mengapresiasi aksi heroik Perry. Ia menyebut sang sopir taksi berhasil mencegah bencana pada Hari Pahlawan Inggris atau Remembrance Day.
“Sang sopir taksi, dalam upaya heroisnya, berhasil mencegah apa yang mungkin menjadi bencana mengerikan di rumah sakit,” kata Anderson dikutip LiverpoolEcho.
“Kami berterima kasih kepadanya dan layanan darurat kami, juga otoritas yang bekerja sepanjang malam untuk mencegah hal-hal buruk terjadi,” imbuhnya.
Aparat kepolisian menyatakan bahwa ledakan bom ini adalah serangan teroris. Setelah serangan, polisi menangkap tiga orang atas tuduhan terlibat terorisme. Pada Senin (15/11), polisi menahan satu orang lain.
Baca Juga: Anggota Al-Qaeda Pengebom JW Marriott Jakarta Mengaku Diperkosa CIA
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.