BERLIN, KOMPAS.TV - Jerman melaporkan jumlah tertinggi kasus Covid-19 harian, yaitu lebih dari 50.000 kasus virus Corona pada Kamis (11/11/2021) kemarin.
Anggota parlemen pun mempertimbangkan diberlakukannya undang-undang untuk mengatur kebijakan baru untuk menurunkan kasus virus corona.
Institut Robert Koch, pusat pengendalian penyakit nasional Jerman, mencatat 50.196 kasus baru pada Kamis (11/11).
Jumlah ini naik dari rekor sebelummya yaitu 33.949 kasus harian pada minggu lalu.
Baca Juga: Menikmati Sosis Bergaya Jerman di Tengah Peternakan Sleman
Infeksi telah berlipat ganda dengan sangat cepat dalam beberapa hari terakhir, sehingga rumah sakit di daerah yang paling parah membatalkan operasi terjadwal untuk memungkinkan tenaga medis fokus pada pasien Covid-19.
Lembaga ini juga melaporkan 237 kematian Covid-19 setiap hari. Jumlah ini menjadikan jumlah kematian pandemi di Jerman menjadi 97.198 orang. Salah satu ahli virologi top negara itu, Christian Drosten, pada hari Rabu memperingatkan bahwa 100.000 orang lainnya dapat meninggal dalam beberapa bulan mendatang jika tingkat vaksinasi negara itu tidak dipercepat dengan segera.
Tidak seperti beberapa negara Eropa lainnya, Jerman telah menolak keras membuat vaksinasi wajib untuk kategori pekerja tertentu dan telah berjuang untuk membujuk lebih banyak orang untuk mendapatkan vaksinasi secara sukarela.
Hingga saat ini, setidaknya 67% dari total populasi Jerman sebanyak 83 juta jiwa telah divaksinasi penuh.
Baca Juga: Jerman Selamatkan Kapal yang Ditumpangi 800 Migran
"Di Jerman, saya harus mengatakan, sayangnya, tingkat vaksinasi kami tidak cukup tinggi untuk mencegah penyebaran virus yang cepat," kata Kanselir Angela Merkel seperti dikutip dari The Associated Press.
Wakil Kanselir Olaf Scholz yang kemungkinan akan mengambil alih jabatan sebagai kanselir, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa segala sesuatu harus diupayakan untuk membuat lebih banyak warga Jerman bersedia divaksinasi.
“Virus itu masih ada di antara kita dan mengancam kesehatan kita,” kata Scholz.
“Kita harus memastikan bahwa vaksinasi dilakukan dengan kecepatan tinggi.”
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.