SEOUL, KOMPAS.TV – Kepolisian Korea Selatan pada Kamis (11/11/2021) menyatakan mereka tengah mendesak pemeriksaan terhadap seorang diplomat Amerika Serikat (AS). Pemeriksaan itu untuk mencari tahu apakah sang diplomat sengaja melarikan diri menyusul sebuah kecelakaan lalu lintas di Seoul.
Melansir Associated Press, mobil sang diplomat menabrak sebuah taksi di Seoul pada Rabu (10/11/2021). Namun, kantor polisi Seoul Yongsan menyebut, menurut analisis rekaman yang terekam oleh kamera taksi, usai insiden itu, mobil sang diplomat terus melaju tanpa berhenti.
Taksi itu kemudian mengejar mobil sang diplomat hingga mobil itu berhenti di dekat gerbang pangkalan militer AS terdekat di Seoul. Sejumlah personel polisi yang mendatangi lokasi itu berusaha mengidentifikasi sang diplomat. Namun, dia menolak menjawab seluruh pertanyaan, kata polisi yang menolak disebutkan namanya.
Baca Juga: Polisi Ini Datangi Tempat Kejadian Tabrak Lari, Korban Ternyata Ayahnya: Dunia Saya Hancur Seketika
Mobil sang diplomat kemudian meluncur masuk ke pangkalan AS yang menjadi tempat tinggal sejumlah diplomat AS di Seoul.
Sopir dan penumpang taksi, kata polisi, tidak melaporkan adanya korban luka akibat insiden itu. Polisi juga tidak mengetahui apakah penumpang dalam mobil diplomat AS terluka atau tidak.
Pada Kamis, polisi mengirim surat resmi ke Kedutaan Besar AS di Seoul dan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan agar mereka bersikap kooperatif dalam penyelidikan. Polisi juga hendak mengecek apakah sang diplomat akan menggunakan imunitas atau kekebalannya.
Menurut polisi, Kementerian Luar Negeri kemudian menginformasikan bahwa ada empat diplomat AS dalam mobil itu, termasuk sopir, dan seluruhnya merupakan bagian dari Kedubes AS.
Jika sang sopir menyadari adanya insiden tabrakan dan sengaja melarikan diri, maka perilakunya termasuk tindak pidana. Bahkan jika dia tak menyadari adanya kecelakaan itu dan tak sengaja melarikan diri, dia masih harus membayar ganti rugi uang perbaikan bumper taksi yang rusak.
Baca Juga: BTS Terbang ke New York, Outfit dan Paspor Diplomatik Jadi Sorotan
Kedubes AS dalam pernyataannya membantah kecelakaan yang dilaporkan media, tanpa menjelaskan bagian mana yang dimaksud.
“Kami yakin bahwa otoritas penegakan hukum kompeten (Korea Selatan) akan menggelar penyelidikan menyeluruh dan adil terkait isu ini, dan kami akan menahan diri dengan tidak mengeluarkan komentar hingga penyelidikan selesai,” tulis pernyataan itu.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan pada Kamis bahwa pihaknya tengah berkonsultasi dengan pihak berwenang. Juru bicara Choi Young-sam menyatakan, Korea Selatan telah menangani kejahatan-kejahatan yang dilakukan para diplomat asing di Seoul sebelumnya.
Korea Selatan merupakan salah satu negara penanda tangan Konvensi Wina, yang memberi diplomat dan keluarganya perlindungan terhadap persekusi kriminal, meskipun kekebalan itu dapat secara sukarela dilepaskan.
Pada awal tahun ini, Kementerian Luar Negeri menyatakan, tak ada kasus penuntutan terhadap para diplomat asing yang melepaskan kekebalan mereka selama 5 tahun belakangan.
Baca Juga: Intelijen Korea Selatan: Kim Jong-un Turun 20kg tetapi Masih Sehat
AS sendiri merupakan sekutu keamanan Korea Selatan. Sekitar 28.500 personel tentara AS diterjunkan di Korea Selatan sebagai antisipasi potensi serangan dari Korea Utara.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.