YERUSALEM, KOMPAS.TV - Israel sedang mempersiapkan kemungkinan konflik bersenjata dengan Iran. Hal tersebut disampaikan oleh pejabat militer Israel pada Selasa (9/11/2021).
Kepala staf angkatan bersenjata Israel, Letjen Aviv Kohavi menyebut militer Israel telah “mempercepat rencana operasional dan kesiapan menghadapi Iran serta ancaman militer nuklirnya”.
Terhentinya perjanjian nuklir Iran menjadi alasan ancaman Tel Aviv ini. Israel menganggap Teheran sebagai ancaman nyata karena program nuklirnya.
Israel menuduh Iran hendak mengembangkan senjata nuklir. “Jika sebuah rezim teror ingin memiiki senjata nuklir, kami harus bertindak,” kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dikutip Associated Press.
Baca Juga: Iran Minta Jaminan AS Tak Lagi Keluar dari Perjanjian Nuklir
Di lain pihak, Teheran menegaskan bahwa program nuklirnya semata untuk tujuan perdamaian.
Iran pun hendak memperbarui perjanjian nuklir pada bulan ini. Sebelumnya, perjanjian nuklir tersebut batal usai Amerika Serikat (AS) keluar dari perjanjian pada 2018.
Israel sendiri aktif mengirim ancaman sehubungan dengan program nuklir Iran. Pada akhir Oktober, Israel menerbangkan jet tempur dan pesawat pengebom di dekat Teluk Persia untuk mengintimidasi Iran.
Israel juga dilaporkan mengirim serangkaian serangan udara ke Suriah. Dalam serangan ini, Tel Aviv menargetkan fasilitas yang terkait dengan Iran.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyebut selama ini negaranya telah berupaya mencegah perang terbuka. “Kami akan menyiapkan operasi yang belum pernah terlihat pada masa lalu,” kata Gantz.
Baca Juga: Jika Perjanjian Nuklir Tak Tercapai, Israel Didesak Bombardir Iran per Akhir 2021
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.