CANCUN, KOMPAS.TV - Dua orang tewas setelah bentrokan geng narkoba di sebuah hotel bintang lima di Cancun, Meksiko.
Otoritas setempat mengatakan, peperangan terjadi antara geng narkoba yang mengakibatkan para tamu di Hyatt Ziva Riviera Cancun langsung bersembunyi.
Saksi mata mengungkapkan, seseorang dengan senapan mesin muncul dari pantai.
Hal itu memaksa banyak orang bertahan di hotel dan para tamu membarikade diri mereka di kamar.
Baca Juga: Diserang Gerombolan Tawon, Pria Ini Lompat ke Danau lalu Tewas Dimangsa Piranha
“Seorang tamu berkata pada saya saat mereka bermain voli di pantai, seorang pria bersenjata muncul dan menembakkannya,” cuit mantan pimpinan NBC, Mike Sington di Twitter seperti dikutip dari Mirror.
“Semua orang lari dari pantai dan kolam renang,” lanjut Sington yang saat kejadian tengah tinggal di hotel tersebut.
Pemerintah negara bagian Meksiko mengatakan, dua tersangka geng narkoba terbunuh dalam aksi baku tembak tersebut.
Diyakini tak ada turis yang cedera dalam penyerbuan tersebut.
Salah seorang tamu yang pasangannya masih berada di hotel saat insiden mengerikan itu terjadi mengungkapkan kekhawatirannya melalui cuitan di Twitter.
“Saya sedang menelepon Kedutaan Besar AS. Jika ada yang bisa membantu suami saya dan beberapa orang lainnya ada di Hyatt Ziva di Cancun,” tulisnya.
“Orang-orang dengan senjata menyerbut pantai dan mulai menembak, Tolong sebarkan berita ini dan dapatkan bantuan untuk ini. Saya tak tahu harus berbuat apa,” tambahnya.
Baca Juga: Terpidana Mati Jepang Gugat Sistem Eksekusi yang Dianggap Tak Manusiawi, Kenapa?
Dalam cuitan yang berbeda, ia mengungkapkan suaminya telah menghubungi ia dan mengatakan ada orang bersenjata muncul dari pantai.
“Ia saat ini sembunyi di kamar, tak tahu apa yang bisa dilakukannya. Saya tak tahu harus bagaimana,” cuitnya.
Reporter lokal, Manuel Lopez San Martin mengatakan, sumbernya menyebut bahwa ada delapan orang yang turun dari truk dan melakukan penembakan.
Menurut laporan di Meksiko, hotel tersebut merupakan salah satu tempat populer bagi turis Amerika di negara itu.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.